TEMPO.CO, Medan - Starbucks menggelar pelatihan petani kopi di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi karo khas Sumatera.

"Apresiasi untuk Starbucks yang membina para petani kopi di Karo, termasuk petani kopi di Taman Simalem Resort. Terima kasih sudah mampir ke tempat kami, maunya ada kerja sama setelah ini, terutama untuk mengembangkan kopi Karo dan petaninya,” kata Frits H Silalahi Direktur Agro PT Merek Indah Lestari , Sabtu, 18 Juni 2022

Menurut dia, kopi tumbuh hampir di seluruh Kabupaten Karo. Paling banyak tumbuh di Kecamatan Merek, salah satunya kopi Simalem yang dikembangkan Taman Simalem Resort (TSR). Arabica varian Sigarar Utang ditanam secara organik di areal seluas 4 hektar di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Rencananya, manajemen akan menanam varian lain seperti Gayo dan Andong Sari.

Cita rasa kopi organik yang mereka kembangkan menghasilkan rasa dan karakter yang menakjubkan karena dipengaruhi faktor alamiah seperti ketinggian optimal, tekstur tanah subur alami, temperature sejuk dan diproses secara profesional mengikuti standard internasional.

“Di kalangan pecinta specialty coffee, Kopi Simalem dikenal berkarakter acidity, aroma dan flavour-nya unik. Banyak dicari karena single origin atau berasal dari satu kebun dengan rasa dan aroma unik yang bisa ditelusuri ke estate tersebut,” kata Frits.

Mirza Luqman Effendy dari Starbucks Indonesia mengatakan kopi Sumatera termasuk dari Karo, terkenal di mancanegara.

“Saya suka kopi Sumatera termasuk yang dari Karo, di 28.000 gerai Starbucks di seluruh dunia, kopi Sumatera paling digemari. Kami berkeliling ke beberapa negara dan daerah di Indonesia untuk membina petani kopi," katanya.

Tovan Marhennata, perwakilan Starbucks di Kota Berastagi mengatakan, warga Sumut harus bangga karena punya Farmer Support Center (FSC) Starbucks di Berastagi, Kabupaten Karo. FSC ini satu-satunya di Indonesia. Menjadi pusat pelatihan untuk petani agar menghasilkan hasil tani yang lebih baik karena dibimbing para agronomis.

“Di seluruh dunia, FSC hanya terdapat di beberapa negara, di Indonesia berada di Tanah Karo. Konsepnya open-source, edukasi yang dilakukan selama ini cukup berdampak luas. Buktinya, semakin banyak kelompok tani yang semangat belajar dan tertarik mengikuti, termasuk dari Taman Simalem Resort," ujar dia.

Baca: 15 Tahun Beroperasi, Starbucks Hengkang dari Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini