Rupiah dan IHSG Diperkirakan Perkasa, Investor Jenuh dengan Suku Bunga

Senin, 30 Mei 2022 07:15 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi memperkirakan nilai tukar rupiah di pasar spot akan menguat sepanjang awal pekan, Senin, 30 Mei 2022. Mata uang Garuda masih akan terdorong sentimen positif dari program pengungkapan suka rela atau tax amnesty jilid II.

“Tax amnesty capaiannya sudah melebih kuota untuk enam bulan penerimaan pajak. Tax amnesty sangat berpengaruh terhadap rupiah,” kata Ibrahim saat dihubungi pada Ahad malam, 29 Mei 2022.

Rupiah sebelumnya ditutup menguat 46 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 14.567 per dolar Amerika pada penutupan Jumat, 27 Mei 2022. Rupiah menguat dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang bertengger di posisi Rp 14.613.

Selain tax amnesty, pemulihan konsumsi masyarakat dan kegiatan perusahaan yang mulai kembali beroperasi normal di tengah pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat rupiah perkasa. Ibrahim melanjutkan, penguatan rupiah akan berdampak terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG.

Masih melanjutkan tren kenaikannya, indeks saham juga disinyalir bakal bertahan di level 7.000. Pada saat yang sama, aliran modal asing atau inflow akan terus masuk.

Advertising
Advertising

Di tengah gejolak global, menurut Ibrahim, rupiah maupun IHSG tak akan terlampau terpengaruh oleh kondisi eksternal, seperti kenaikan suku bunga bank sentral. “Investor sudah jenuh dengan spekulasi pasar terhadap kenaikan suku buga. Suku bungan tidak akan begitu terpengaruh terhadap inflasi,” ucap Ibrahim.

Selain itu, sentimen yang membuat indeks menguat adalah kenaikan harga-harga komoditas. Ibrahim melihat penguatan indeks dan rupiah akan berlangsung hingga 31 Mei mendatang.

Sejalan dengan tren penguatan, saham-saham di sektor komoditas, perbankan, farmasi, retail, hingga penerbangan diramalkan bakal moncer. Sebaliknya, saham teknologi masih akan melemah diterpa isu pemutusan hubungan karyawan (PHK) sejumlah perusahaan rintisan digital.

“Saham teknologi sepertinya akan melemah,” kata Ibrahim.

Baca juga: IHSG Menguat 1,56 Persen Sepekan, Investor Asing Catat Beli Bersih Rp 64,5 T

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

7 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

11 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

12 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya