Presiden Joko Widodo berbincang dangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan), saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret 2022. Foto : Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah mengidentifikasi beberapa minat investor untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di ajang World Economic Forum (WEF) 2022, di Davos, Swiss.
"Tadi kami melakukan diskusi dengan beberapa investor yang dipimpin langsung Kepala IKN (Bambang Susantono) untuk berbicara tentang investasi ibu kota negara di Kalimantan Timur. Dan alhamdulillah cukup mendapatkan respons yang sangat luar biasa. Beberapa minat pun sudah kami identifikasi," katanya dalam press briefing yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu malam, 25 Maret 2022.
Bahlil mengungkapkan pembangunan IKN banyak mendapat apresiasi karena mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan yang saat ini jadi salah satu tren global.
"Ini salah satu konsep yang memang selama ini diapresiasi oleh dunia untuk membangun konsep ibu kota yang ramah lingkungan," katanya.
Kendati demikian, Bahlil mengaku belum bisa mengungkapkan nilai komitmen investasi atau minat para investor karena belum adanya kesepakatan.
Ia pun mengungkapkan agar investasi di IKN tidak hanya dipersepsikan hanya dari Arab atau Jepang, sebagaimana diberitakan. Menurut dia, banyak minat yang datang dari penjuru dunia untuk ikut membangun ibu kota baru RI.
"IKN ini sesuatu yang memberikan harapan. Jangan dipersepsikan investasi IKN itu dari Arab atau Jepang, Masayoshi Son. Jangan ada pemikiran begitu. Ini baik dari dalam, luar negeri, Eropa dan Asia, punya minat untuk melakukan investasi di IKN," katanya.
