Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi
Reporter
Terjemahan
Editor
Francisca Christy Rosana
Rabu, 18 Mei 2022 09:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta publik tidak berprasangka buruk terhadap pendakwah Abdul Somad Batubara atau Ustad Abdul Somad (UAS) yang ditolak masuk ke Singapura. Sandiaga mengatakan UAS adalah salah satu penggerak ekonomi kreatif.
“(Dia) Kerap membantu mempromosikan destinasi wisata berbasis religi,” katanya dalam weekly press briefing seperti dikutip dari Antara, Selasa, 17 Mei 2022.
Sandiaga menyatakan pihaknya ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam. Ia mengaku mendapatkan kronologi dan dan telah mengkonfirmasikannya kepada pihak KBRI Singapura.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap tidak ada yang tercederai dalam kasus ini mengingat hubungan Indonesia dengan Singapura sangat baik. Keduanya adalah negara bersahabat. Ia tak ingin masalah itu membuat iklim pariwisata kedua negara terganggu.
“Saya baru saja kembali dari sana dan jumlah wisatawan Singapura sekarang menduduki nomor dua tertinggi di Indonesia,” ucap Sandiaga.
Apalagi saat ini pintu wisata Indonesia dan Singapura melalui Batam-Bintan telah dibuka. Ia berharap kebijakan pembukaan pintu wisata bisa mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara melalui Singapura.
UAS membuat geger setelah mengunggah fotonya yang berada di ruangan bercat putih pada Senin, 16 Mei 2022. Penceramah itu mengaku dideportasi dari Singapura.
"UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore," tulis dia di unggahannya.
<!--more-->
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo membantah jika UAS dideportasi. Menurut dia, UAS tidak mendapatkan izin masuk ke Singapura sehingga diminta kembali.
"Beliau tidak dideportasi tetapi tidak mendapatkan izin masuk ke Singapura sehingga diminta untuk kembali," ujar Suryopratomo.
Dia mengatakan sudah menanyakan kepada pihak Singapura tentang alasan penolakan UAS masuk Singapura. "Kami sudah menanyakan tetapi karena berkaitan dengan keimigrasian, ada kerahasiaan yang tidak bisa mereka buka," kata Suryopratomo.
Pemerintah Singapura pun mengeluarkan pernyataan yang cukup keras. Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagi Singapura mengatakan Abdul Somad ditolak masuk ke negaranya karena menyebut sosok pendakwah itu adalah ekstremis.
Pemerintah Singapura membenarkan jika Abdul Somad tiba di Terminal Feri Tanah Merah dari Batam bersama enam orang lainnya pada Senin, 16 Mei 2022. Setelah diwawancarai petugas, rombongan UAS ditolak masuk.
“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” bunyi keterangan Kementerian Dalam Negeri Singapura dikutip dari laman resminya, Selasa, 17 Mei 2022.
Pemerintah Singapura mencontohkan beberapa pernyataan Abdul Somad yang dianggap masuk kategori ekstremis. Misalnya, Somad disebut pernah mengatakan jika bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina. “Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir". Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir,” katanya.
Menurut pemerintah setempat, setiap pengunjung tidak otomatis bisa masuk ke Singapura. Mereka akan dinilai terlebih dahulu. Singapura menuduh jika Abdul Somad berusaha memasuki negaranya dengan berpura-pura untuk kunjungan sosial. “Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi,” katanya.
ANTARA | ROSSENO AJI
Baca juga: Heboh UAS Ditolak Masuk dan Penjelasan Kemendagri Singapura