Jusuf Kalla Persilahkan Perusahan Diluar Exxon Masuk Natuna

Reporter

Editor

Senin, 9 Februari 2009 19:19 WIB

TEMPO Interaktif, Den Haag: Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, kontrak Exxon di Natuna sudah selesai sejak 2005. Karena itu, perusahaan lain yang berminat untuk mengeloa ladang gas itu dipersilahkan.

"Silakan yang lain juga ikutan, seperti Shell, Statoil Norway, Petrochina. Prinsipnya, Pertamina yang akan memegang peran utama, bukan pihak asing," kata Kalla kepada pers di Hotel Crown Plaza Promenade, Den Haag, Belanda, Senin siang. Turut hadir dalam jumpa pers, Duta Besar JE Habibie, Kepala BKPM M.Lutfi, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Dengan masuknya perusahaan lain dari Eropa, Cina, atau negara lain, Kalla melanjutkan, pemerintah mempunya perbandingan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sudah setuju dengan prinsip tersebut.

"Kita ini masih sopan, coba bandingkan dengan Venezuela yang menasionalisasi semua kontrak pertambangan," ujarnya.

Saat di Belanda, Sabtu siang lalu, soal projek Natuna D Alpha ramai dibicarakan. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkanende, kata Kalla, dalam pertemuan empat mata dengan dirinya, sempat menyinggung soal peraturan pertambangan tersebut. Pertemuan berlangsung di rumah dinas Balkanende di Catshuis, Denn Haag, tak jauh dari hotel Crown Plaza tempat Kalla menginap. "Saya katakan bahwa Shell juga boleh ikutan, asal memenuji persyaratan yang ada," katanya. Wahyu Muryadi

Berita terkait

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

2 Desember 2019

SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.

Baca Selengkapnya

Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

8 Agustus 2016

Di Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun

Untuk mengembangkan migas di Blok East Natuna, pemerintah akan membangun kilang minyak mini yang berkapasitas sekitar 20 ribu barel per hari.

Baca Selengkapnya

Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

28 Maret 2016

Insiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim

Kapal yang menangkap KM Kway Fey 10078 tidak dikenal International Maritime Organization.

Baca Selengkapnya

Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

23 Maret 2016

Konflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina

DPR menilai konflik Natuna mencederai kedaulatan wilayah Indonesia. Wakil Presiden seharusnya menunggu ada permintaan maaf Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

29 Juli 2015

Ini Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina

Medco awalnya memiliki saham 40 persen di Blok Natuna.

Baca Selengkapnya

Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

10 Juni 2013

Natuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023

Blok East Natuna secara total memiliki cadangan gas sebanyak 212 triliun kaki kubik.

Baca Selengkapnya

Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

18 Mei 2013

Produksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia

Belum bisa dipastikan kapan proses eksploitasi dan eksplorasi bisa dimulai

Baca Selengkapnya

Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

21 Oktober 2012

Perusahaan Thailand Terpilih Garap East Natuna

Perusahaan minyak dan gas asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP), dipastikan akan menjadi mitra Pertamina dalam menggarap Blok East Natuna.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

16 Oktober 2012

Pertamina Tolak Investor Baru untuk Blok Natuna  

Pertamina sudah melakukan partner selection sejak akhir tahun lalu dan tahapannya sudah final.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

4 Agustus 2009

Pertamina Bakal Kembangkan Blok Natuna D Alpha Bertahap

Pengkajian itu dilakukan karena harga minyak mentah sebesar US$ 70 per barel sekarang ini dinilai masih marjinal.

Baca Selengkapnya