BI Belum Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi

Jumat, 13 Mei 2022 14:04 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan belum akan menaikkan suku bunga acuan di tengah ancaman badai inflasi yang melanda berbagai negara di dunia. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan bank sentral telah mengambil kebijakan likuiditas untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Sejauh ini respons kebijakan BI terhadap tekanan inflasi sudah dilakukan termasuk melalui kebijakan likuiditas, tetapi BI memandang belum saatnya melakukan kebijakan suku bunga," ujar Erwin saat dihubungi, Jumat, 13 Mei 2022.

Erwin berujar BI melakukan asesmen menyeluruh terhadap kondisi ekonomi di Indonesia menyusul berbagai gejolak yang terjadi di dunia. Atas dasar asesmen tersebut, kebijakan BI ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan.

Erwin menyatakan inflasi menjadi elemen penting dalam proses pengambilan keputusan. Dampak Inflasi global, menurut Erwin, menjadi pertimbangan dalam penentuan pelbagai kebijakan.

"Bersama dengan tekanan Inflasi domestik, BI senantiasa mengupdate proyeksi inflasi sebagai elemen penting dalam penentuan kebijakan BI," tuturnya.

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir sebelumnya mengatakan pemerintah telah berancang-ancang menghadapi dampak badai inflasi. Inflasi di berbagai negara berpotensi meningkat akibat perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga komoditas melambung.

"Seluruh dunia menghadapi tantangan inflasi tinggi sejak disrupsi pasokan pada masa Covid-19 dan diperparah sejak invasi Rusia ke Ukraina," ucap Iskandar kepada Tempo.

Dari sisi kebijakan fiskal, Iskandar mengatakan pemerintah bakal menggeber pemberian bantuan sosial untuk kelompok masyarakat yang berada di rentang 40 persen di desil terbawah. Jumlahnya setara dengan 25 juta penerima program keluarga harapan (PKH).

Bantuan sosial akan didistribusikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, BLT pekerja kaki lima (PKL), hingga bantuan soial PKH.

Pemerintah, Iskandar melanjutkan, berupaya mengantisipasi agar peningkatan harga pangan dan energi tak terjadi secara berlebihan dengan cara menambah pasokan komoditas.

Adapun dari sisi moneter, kebijakan-kebijakan strategis untuk menopang inflasi akan dilakukan oleh BI. Iskandar melihat BI belum menaikkan suku bunga acuan meski Bank Sentral Amerika Serikat telah mengambil kebijakan tersebut.

"Dari selisih yang besar dari yield obligasi 10th sebesar 7,4 persendengan yield obligasi 10th Amerika sebesar 3,01 persen, kelihatannya masih ada room untik tidak segera meningkatkan suku bunga acuan," ucap Iskandar.

Apalagi, kata dia, inflasi dalam negeri pada April 2022 masih terjaga di level 3,47 persen atau berada dalam rentang target 3 +/- 1 persen. Iskandar mengatakan kebijakan moneter dengan pendekatan pengetatan likuiditas selama ini sudah dilakukan dengan tepat, yakni melalui peningkatan giro wajib minimum atau GWM. Dengan begitu, pemulihan ekonomi tidak bakal terganggu.

HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Keterangan: Berita ini mengalami perubahan pada judul dari semula "BI Pastikan Belum Akan Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi" menjadi "BI Belum Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi" pada Sabtu, 14 Mei 2022 pukul 07.05 WIB.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

18 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya