Kata Organda Soal Angkutan Gelap Saat Mudik

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 30 Maret 2022 09:31 WIB

Ilustrasi penumpang mudik dengan travel gelap. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menilai optimalisasi dan imbauan untuk menggunakan terminal keberangkatan angkutan massal bertujuan untuk menghindari keberangkatan dengan angkutan gelap atau tidak resmi saat mudik.

Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Aryono mengatakan keberangkatan dari terminal lebih baik karena syarat dan aturan perjalanan dari pemerintah tetap dijalankan sekaligus adanya pengawasan.

Sementara itu, pengawasan dan pemberlakuan syarat dan aturan perjalanan tidak dijamin berjalan di angkutan tidak resmi atau gelap, serta sepeda motor.

"Angkutan-angkutan yang tidak resmi atau tidak memiliki izin itu yang menjadi persoalan, atau angkutan gelap. Mereka tidak bisa dijamin bahwa patuh dengan penyelenggaraan yang semestinya. Kita mengharapkan otoritas menjamin dan menjaga masyarakatnya," tutur Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Aryono kepada Bisnis, Selasa, 29 Maret 2022.

Ateng tidak menampik bahwa angkutan penumpang mudik yang tidak berangkat dari terminal akan lebih sulit untuk menerapkan aturan maupun syarat perjalanan mudik sesuai dengan instruksi pemerintah. Untuk itu, dia mengimbau pemerintah memastikan terminal-terminal yang akan melakukan keberangkatan angkutan telah memenuhi syarat dan aturan sebagaimana ditetapkan.

Di sisi lain, Ateng menilai kewajiban booster sebagai syarat mudik harus dibarengi dengan akses maupun ketersediaan vaksin booster yang lebih memadai menjelang Ramadan.
<!--more-->
Adapun Masyarakat Transportasi Indonesia memperkirakan penggunaan angkutan penumpang tidak resmi dan sepeda motor diperkirakan masih ada pada mudik tahun ini.

"Masih ada penawaran-penawaran angkutan mudik [yang tidak sesuai aturan dan syarat] yang bermain dengan oknum. Kalau tidak ada oknum, mana berani mereka [melanggar aturan] ," kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno kepada Bisnis, Selasa.

Untuk itu, Djoko menyarankan sejumlah hal seperti pengawasan penawaran angkutan gelap saat Lebaran yang bersebaran di internet hingga mendorong vaksinasi dosis ketiga (booster) menjelang Idul Fitri.

Adapun, pemerintah telah memperbolehkan mudik pada tahun ini dengan syarat telah mendapatkan vaksin booster. Namun, bagi yang belum booster, masih diizinkan mudik dengan persyaratan hasil tes Covid-19 antigen (dosis kedua) dan RT-PCR (dosis pertama).

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

5 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

12 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

13 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

13 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

15 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

15 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

15 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

15 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya