Belum Puas, Erick Thohir Ingin Kurangi BUMN Lagi hingga Tersisa 37 Perusahaan
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 Maret 2022 19:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Erick Thohir mengatakan akan terus melakukan transformasi BUMN, salah satunya dengan mengurangi jumlah perusahaan. Dia mengatakan perjalanan dari 108 BUMN yang dikecilkan menjadi 41 BUMN sudah berjalan baik.
Namun Erick belum puas sampai di sini. Ia menyatakan bakal terus mendorong konsolidasi BUMN dari yang kini berjumlah 41 menjadi 30-an perusahaan.
"Tetapi tentu ini perlu waktu. Karena itu di masa kepemimpinan saya, saya akan coba fokuskan dari 41 ke 37 BUMN," kata Erick dalam konferensi pers virtual Kamis, 17 Maret 2022.
Dia berharap siapapun yang nanti menjadi menteri BUMN ke depan, bisa melanjutkan cita-cita itu, yaitu menjadi 30 BUMN. Untuk grouping BUMN, perubahan bisnis model dan konsolidasi yang dilakukan sudah berhasil dari 27 grouping menjadi 12 grouping.
"Dan tentu kalau kita lihat hasilnya bisa kita merasakan sama-sama. Di mana laba bersih BUMN yang tadinya hanya Rp 13 triliun sekarang menjadi 90 triliun. Ini loncatan yang luar biasa," kata Erick.
Hari ini, Erick Thohir membubarkan tiga BUMN, yaitu PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau ISN. Dia mengatakan alasan pembubaran perusahaan-perusahaan itu, karena ketiganya sudah tidak aktif beroperasi, padahal masih ada karyawan.
<!--more-->
"Tentu tidak boleh terus terkatung-katung," ujar Erick.
Dia mengatakan Kertas Kraft Aceh sudah tidak beroperasi sejak 2008, Iglas sudah tidak beroperasi sejak 2015, dan juga Industri Sandang Nusantara sudah tidak beroperasi sejak 2018.
"Kita tidak boleh menjadi pemimpin yang zalim yang tidak memastikan daripada keberpihakan untuk menyelesaikan secara baik. Toh jelas perusahaan ini sudah tidak beroperasi," ujarnya.
Sebelumnya Erick Thohir pernah menyebutkan bakal ada tujuh BUMN yang dibubarkan oleh Kementerian BUMN. Ketujuh BUMN tersebut, yaitu PT Industri Gelas (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Leces (Persero), dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
Baca: Usai HET Dicabut, Ibu-ibu di Pamekasan Cerita Kelimpungan Cari Minyak Goreng
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.