Cerita Para Penjual di Lazada Jatuh Bangun Berdagang
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 17 Maret 2022 10:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lazada Indonesia memberikan penghargaan kepada para penjualnya pada Lazada Annual Seller Awards 2022. Ada 12 kategori pemenang dalam acara yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Adapun mereka yang berhasil mendapatkan penghargaan dinilai dari performa penjualan, pertumbuhan penjualan tertinggi, sampai kecepatan pengiriman dan menanggapi para pembeli mereka. Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengapresiasi para pemenang, karena telah menjadi bagian penting dari ekosistem e-commerce serta ekonomi digital Indonesia.
“Kami bangga bisa menyaksikan pencapaian para penjual yang luar biasa sejak Lazada didirikan 10 tahun yang lalu,” kata Ferry saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 16 Maret 2022.
Lazada menyatakan terus berkomitmen pada pengembangan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, serta jaringan logistik yang kuat. Ferry mengatakan semua itu agar bisa mendukung calon wirausahawan serta penjual dalam perjalanan digital mereka.
Dia yakin pebisnis lokal bisa menjadi harapan bagi bangsa ke depannya. “Kami yakin kelak para penjual lokal di platform e-Commerce seperti Lazada akan menjadi pilar harapan generasi masa depan Indonesia,” ungkap Ferry.
Pemenang Legend Sellers of 2022 sekaligus pemilik merek VONA Violetta Affandi bercerita tentang pengorbanan karier di perusahaan dan posisi kenyamanan yang dia raih saat itu. Penjual yang berdagang di Lazada sejak 2013 tersebut mengundurkan diri dari perusahaan batu bara yang sudah selama delapan tahun mengiringi kariernya sebagai pekerja.
Saat itu posisi sebagai manager harus dikorbankan untuk mencari kenyamanan baru dengan berdagang. Memanfaatkan tabungan yang ada dan keyakinan diri, akhirnya dia bersama suaminya memulai bisnis fesyen tas berbahan kulit.
Tantangan dan keraguan awal dari keluarga pernah mengikutinya. Apalagi soal gaji dari perusahaan dulu dia katakan sudah sangat memenuhi kebutuhan finansialnya.
“Jika gagal pun, kami akan kembali menjadi karyawan yang menyediakan posisi yang nyaman,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Sampai pada titik ini, Violet mengatakan terus belajar dan memahami sistem Lazada. Agar bisa bertahan, adaptasi menjadi andalannya, seperti mengikuti tren, cara baru, dan keinginan pasar.
<!--more-->
Pemenang LazMall of the Year sekaligus pemilik Russ & Co Diky memulai bisnis sejak usia 23 tahun dan membuka usaha konveksi. Usaha fesyen laki-laki yang dia jalankan terus diuji sampai di titik terendah usahanya akibat dihantam pandemi Covid-19.
Saat itu dia pun harus ikut menjahit masker untuk memenuhi gaji karyawan yang belum terbayarkan. Hingga saat sudah mulai bangkit dengan pesat, dia terus melihat pasar dan memperbaiki kualitas barangnya dari segi bahan baku, desain, dan harga.
“Saya ingin seperti Uniqlo, tapi harga setengah Uniqlo. Mungkin ke depan saya mau jual harga yang lebih murah, berkualitas, dan bersaing dengan brand luar negeri,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Untuk mempertahankan usahanya, dia juga mengatakan pentingnya beradaptasi dan tidak menyerah. Sebab Dicky menganggap pembeli saat ini sudah banyak membeli secara daring.
Peraih Green Hero Award sekaligus Direktur Flexzone Yulius Halim bercerita, dulu dia juga sebagai karyawan dan menjual aneka dagangannya secara offline. Kemudian menjajakan melalui virtual sampai masuk ke Lazada.
Pedagang aksesoris dan perlengkapan olahraga asal Surabaya itu mengklaim kemasan produknya ramah lingkungan. Memanfaatkan bahan yang mudah terurai dan dapat digunakan kembali oleh para pembelinya.
Walaupun Yulius juga tidak menampik anggapan publik jika bahan ramah lingkungan berarti tidak ramah di kantong. “Setidaknya terbentuk segmentasi pasar untuk yang ramah lingkungan,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Kemudian cara Yulius untuk mempertahankan merek yang dimilikinya adalah juga mengikuti permintaan pasar. Karena saat ini dia melihat masyarakat sudah memiliki referensi sesuai keinginan masing-masing.
Adapun 12 pemenang dalam masing-masing kategorinya:
- Seller of the Year – Electronic Category: GLX Sparepart HP
- Seller of the Year – Fashion Category: Dino Clothing
- Seller of the Year – FMCG Category: Salwa Baby Wear
- Seller of the Year – General Merchandise Category: Amel Shop
- LazMall of the Year: Russ & Co
- Local Brand Hero Award: ZM Zaskia Mecca
- Green Hero Award: Flexzone
- Rising Star Award: Gift Unik
- Golden Service Award: Toko Teguh Mas
- Jewel in the Crown Award: Nike Indonesia
- Legend Seller of 2022: VONA
- Lazada University - Best Student Award: Tanada
SVP Seller Operation Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan, sangat penting mendorong transformasi digital pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ekosistem yang Lazada bangun saat ini diklaim mempermudah bisnis pedagang lokal dan meningkatkan kapasitas pengetahuan dan teknologi.
“Selain dari dukungan teknologi canggih yang kami miliki, keberadaan Lazada University dan komunitas penjual Lazada Club memungkinkan kami untuk terus memberdayakan penjual agar mereka bisa mengembangkan diri, saling mendukung dan bertukar pengetahuan dan pengalaman,” ungkapnya pada kesempatan yang sama.
FAIZ ZAKI