IFG Progress: Dana Pensiun di RI 4,79 Persen dari PDB, Kalah dari Malaysia

Senin, 7 Maret 2022 17:00 WIB

Ilustrasi dana pensiun. Pixabay/Tumisu

TEMPO.CO, Jakarta - IFG Progress mencatat dana pensiun publik di BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri setara dengan 4,79 persen Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia pada akhir 2020.

Menurut Head/Senior Executive Vice President IFG-Progress Reza Yamora Siregar, dana pensiun di Indonesia berpotensi meningkat sangat tinggi. “Enam sampai tujuh kali lipat besaran dana pensiun publik saat ini,” katanya dalam acara Editors Gathering IFG Progress di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Senin, 7 Maret 2022.

Namun, IFG Progress mencatat dana pensiun publik di Indonesia masih rendah. Dana pensiun publik di bawah BPJS Ketenagakerjaan hanya 2,73 persen dari PDB. “Secara keseluruhan, jika kita tambahkan BPJS TK, Taspen, Asabri, dana pensiun publik Indonesia hanya 4,79 persen,” ucap Reza.

Sementara di Malaysia, dana pensiun publik mencapai 61,42 persen dari PDB.

Menurut IFG Progress, ada dua faktor penyumbang terbesar rendahnya penetrasi dana pensiun di Indonesia.

Faktor pertama, rendahnya partisipasi tenaga kerja Indonesia pada program dana pensiun. Dari sekira 128,5 juta pekerja, hanya sekira 20,6 juta pekerja formal dari total 50,7 juta pekerja formal yang memiliki tabungan pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri. Hanya sekitar 200 ribu pekerja informal mempunyai akses pada JHT atau Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan.

Faktor kedua, berhubungan dengan tingkat persentase kontribusi wajib dari total pendapatan pekerja, baik dari pekerja maupun pemberi kerja. Di Indonesia, total kontribusi wajib dana pensiun publik dengan proxy BPJS Ketenagakerjaan sekira 8,7 persen dari total pendapatan pekerja.

“Total kontribusi ini masih jauh di bawah negara-negara Asia dengan rata-rata kontribusi 16,32 persen,” ucapnya.

Di ASEAN, tingkat kontribusi wajib Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Filipina (11 persen), Vietnam (22 persen), dan Brunei Darussalam (17 persen).

Sementara itu, baseline penetrasi dana pensiun BPJS Ketenagakerjaan di 2020 sebesar 2,73 persen dengan cakupan peserta 12,9 persen dari total pekerja yang dihitung dari rasio kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan terhadap total pekerja di luar PNS, TNI, dan Polri dan kontribusi sebesar 8,7 persen dari pendapatan pekerja.

Research Associate IFG Progress Mohammad Alvin Prabowosunu mengatakan untuk mengestimasi skenario potensi besaran dana pensiun, studi ini menggunakan angka cakupan pekerja dan kontribusi minimum dari rata-rata negara Asia, rata-rata Negara OECD, dan Jepang.

“Jepang dipilih sebagai negara acuan karena struktur demografi,” kata Alvin.

Menurutnya, struktur demograsi dari Jepang sudah mencapai aging-population, sehingga angka cakupan terbilang sudah optimum dan menjadi salah satu yang tertinggi di Asia.

MUTIA YUANTISYA

Baca juga: Luhut Hapus Aturan Tes Antigen dan PCR untuk Penumpang Domestik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

17 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

KSBSI Tegas Tolak DPLK dan DPPK Kelola Dana JHT dan JP Milik Pekerja

1 hari lalu

KSBSI Tegas Tolak DPLK dan DPPK Kelola Dana JHT dan JP Milik Pekerja

Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) secara tegas menolak wacana pemerintah yang membuka peluang bagi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) untuk mengelola dana Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) milik pekerja.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Terima Penghargaan Grab

1 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Terima Penghargaan Grab

BPJS Ketenagakerjaan raih penghargaan Best Nation Wide Collaboration pada ajang Grab Business Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Grab Indonesia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

1 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya