Rp 215, 9 Miliar Sumbangan Kripto ke Ukraina untuk Beli Perlengkapan Militer
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 7 Maret 2022 09:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov menyatakan pihaknya telah membelanjakan sekitar US$ 15 juta atau sekitar Rp 215,9 miliar (asumsi kurs Rp 14.399 per dolar AS) dari sumbangan yang diterima negaranya dalam bentuk kripto untuk membeli perlengkapan militer, termasuk rompi antipeluru.
Bornyakov pada Jumat pekan lalu, 4 Maret 2022, menyebutkan, pemerintah Ukraina mengantisipasi dengan menggandakan US$ 50 juta atau sekitar Rp 720 miliar donasi kripto dalam dua hingga tiga hari ke depan. Hal ini disampaikan dalam wawancara via Zoom dari lokasi yang dirahasiakan di Ukraina. Seperti dikutip dari Bloomberg, sebagian besar donasi tersebut dalam bentuk Bitcoin dan Ethereum.
Adapun Kementerian yang beranggotakan 250 orang ini telah berhasil menemukan pemasok di Eropa dan AS untuk memenuhi berbagai kebutuhan mulai dari rompi, paket makanan, hingga perban dan perangkat penglihatan malam untuk tentara dalam waktu dua hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sekitar 40 persen pemasok tersebut, kata Bornyakov, bersedia menggunakan kripto. Sisanya, biasanya dibayar dengan kripto yang dikonversi menjadi euro dan dolar.
Ia menyebutkan telah banyak perusahaan dan pendiri startup kripto telah menyumbangkan uang. “Sebagian besar sumbangan berasal dari orang-orang,” kata Bornyakov.
Selain Bitcoin dan Ethereum, Ukraina juga telah menerima sumbangan dalam bentuk Tether, Polkadot dan Solana, bahkan menerima ratusan NFT, termasuk CryptoPunk.
Kementerian yang dibentuk dua tahun lalu terus mengembangkan industri layanan teknologi informasi Ukraina, menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di seluruh negeri dan memindahkan semua layanan pemerintah secara online.
<!--more-->
Sebagian besar tim kementerian tersebut berusia kurang dari 35 tahun dan sebagian besar di antaranya bekerja dari jarak jauh, dari dalam atau luar negeri. Sebelum bergabung dengan kementerian, Bornyakov belajar administrasi publik di Universitas Columbia di New York dan juga mendirikan beberapa startup, termasuk penyedia teknologi iklan dan dana investasi startup.
Adapun tim kementerian kini telah berfokus kembali untuk mendukung infrastruktur digital negara itu saat diserang. Kementerian juga memastikan pekerjaan pemerintah tidak terganggu, serta mengumpulkan dan menggunakan donasi mata uang kripto.
Agar bisa terus mengumpulkan dana tambahan, kementerian kini bekerja dengan dua perusahaan yang merancang koleksi NFT yang siap diluncurkan dalam waktu kurang dari dua minggu. Mereka akan mengumpulkan dana untuk membantu upaya perang Ukraina.
Namun hingga kini masih belum jelas apakah edisi NFT terbatas yang akan diluncurkan. “Tidak ada yang siap untuk melakukan NFT militer, perang baru saja dimulai delapan hari yang lalu, mereka masih mencoba mencari cara untuk melakukan ini dalam hal desain,” katanya.
Lebih jauh, Kementerian menyatakan juga belum berencana menjual donasi CryptoPunk #5364. Sebagai informasi, NFT CryptoPunk terakhir dijual setahun yang lalu dengan harga sekitar 16,2 Ethereum, senilai lebih dari US$ 43.000 atau sekitar Rp 619 juta dalam harga saat ini. Harga aset kripto CryptoPunks telah meningkat secara dramatis dalam setahun terakhir.
BISNIS
Baca: Turis dari 23 Negara Dapat Visa on Arrival di Bali per Hari Ini, Simak Daftarnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.