Hari Ini, Harga Bitcoin Melonjak ke Rp 631 Juta Diikuti Aset Kripto Lainnnya

Selasa, 1 Maret 2022 15:17 WIB

Ilustrasi Bursa Kripto. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin pada perdagangan hari ini, Selasa, 1 Maret 2022, melonjak hingga sempat menyentuh level US$ 44.000 atau sekitar Rp 630,9 jutaan (asumsi kurs Rp 14.338,2 per dolar AS). Penguatan harga aset kripto ini terjadi untuk pertama kalinya sejak 17 Februari 2022.

Situs Bloomberg menunjukkan Bitcoin melejit 6 persen menjadi US$ 44.183 dan sempat diperdagangkan pada US$ 43.400 pada 00.54 malam waktu Hong Kong. Tak hanya Bitcoin, sejumlah aset kripto utama lainnya juga menguat.

Saat berita ini ditayangkan, harga Bitcoin di situs coingecko.com terpantau berada di level US$ 43.399,4 atau sekitar Rp 622 juta. Harga aset kripto tersebut melonjak 13,1 persen selama 24 jam terakhir.

Seiring dengan aset kripto berkode BTC itu, harga Ethereum dan BNB juga naik masing-masing 10,3 persen dan 12,4 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Harga ETH naik menjadi US$ 2.921,91 (Rp 41,9 jutaan) dan BNB naik menjadi US$ 411,34 (Rp 5,9 jutaan).

Meroketnya harga aset kripto itu juga beriringan dengan kinerja bursa saham acuan di seluruh Asia yang sebagian besar melejit. Adapun indeks Topix Jepang tercatat naik 1 persen.

Advertising
Advertising

Menguatnya harga Bitcoin selama beberapa hari terakhir di tengah pertempuran yang semakin intensif di Ukraina dan meningkatnya sanksi terhadap Rusia secara tak langsung menepis narasi yang berkembang sebelumnya. Sejumlah pihak semula menilai kripto hanyalah aset berisiko biasa.

<!--more-->

Chief Risk Officer perusahaan perdagangan crypto B2C2 untuk Jepang, Adam Farthing, mengatakan Bitcoin itu bisa memutuskan tautan dari risiko. Aset digital itu juga mulai bisa disebut menjadi aset investasi lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik dan inflasi.

Managing Partner di Gigabyte Investment, Louis Curran, menyebutkan Bitcoin dapat mengambil keuntungan dari beberapa ketidakstabilan yang kemungkinan akan menimpa dolar dan euro. "Sebagai akibat dari memburuknya ketegangan internasional,” kata Curran dalam sebuah postingan di LinkedIn.

Namun walaupun telah menguat belakangan ini, korelasi Bitcoin dengan S&P 500 turun hingga 0,7 awal tahun ini. Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan ada korelasi 1. Artinya dua aset bergerak bersama-sama dengan sempurna, sedangkan korelasi nol menunjukkan fluktuasinya sepenuhnya independen.

Farthing menyatakan ada sejumlah indikasi bahwa Bitcoin mungkin mendekati titik balik. "Fakta bahwa volatilitas skew tidak diperdagangkan di dekat level tertinggi baru-baru ini menunjukkan pasar mungkin mulai khawatir tentang kurangnya investasi di Bitcoin,” kata Farthing. Ia merujuk pada hubungan antara harga opsi bullish dan bearish pada token digital.

BISNIS

Baca: Investasi Pariwisata Tak Menggairahkan, Bahlil: Pak Sandiaga Jam Terbangnya Tinggi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

3 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

3 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya