Kembangkan Teknologi Katalis FCC, Pertamina Ingin Turunkan Ketergantungan Impor

Minggu, 27 Februari 2022 10:00 WIB

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi dan menyapa para pekerja Pertamina di Kilang Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. Ia mengunggah sejumlah foto di akun instagramnya @basukibtp, Rabu, 6 Oktober 2021. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengembangkan teknologi untuk memproduksi katalis Fluid Catalytic Cracking atau FCC. Pertamina berharap pengembangan katalis FCC ini ke depannya mampu mendukung peningkatan produksi petrokimia di era transisi energi.

"Menurunkan ketergantungan terhadap impor katalis untuk keperluan industri nasional sekaligus mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Sabtu, 26 Februari 2022.

Menurut dia, saat ini kebutuhan katalis FCC masih dipenuhi melalui impor.
Katalis FCC merupakan zat untuk mempercepat laju reaksi kimia yang digunakan dalam proses pengolahan produk migas pada kondisi operasi tertentu.

Dalam proses pengolahan, Katalis FCC berfungsi memecah crack fraksi berat minyak bumi yang memiliki berat molekul dan titik didih yang tinggi menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin, LPG, Olefin, dan produk petrokimia.

Saat ini Fungsi Research Technology & Innovation (RTI) Pertamina bersama Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah melakukan uji coba katalis FCC pada Kilang Plaju dengan volume injeksi 250 MT.

Proses injeksi telah berlangsung selama tiga bulan sejak Desember 2021 hingga Februari 2022.

“Formulasi Katalis FCC Pertamina telah melalui serangkaian proses dari tahap formulasi, kemudian uji skala laboratorium sejak 2016,” kata Senior Vice President RTI Pertamina Oki Muraza.

Selanjutnya, dilakukan skala pilot plant serta melalui validasi lembaga internasional dan telah berhasil dirumuskan formulasi yang sesuai dengan kebutuhan Kilang Plaju.

Performa katalis terbukti berhasil meningkatkan performa unit FCC di Kilang Plaju dalam parameter yield gasoline serta RON gasoline.

Direktur Operasi PT KPI Yulian Dekri berharap inovasi ini tidak berhenti dalam uji coba di Kilang Plaju. Namun, dapat diimplementasikan di kilang Pertamina lainnya seperti Kilang Cilacap dan Kilang Balongan, serta Kilang Balikpapan pascaproyek RDMP Balikpapan yang akan membangun unit RFCC.

"Apresiasi yang setinggi-tinggi kepada seluruh pihak terutama bagi perwira Pertamina, khususnya PT KPI dan Fungsi RTI yang terus mendukung pengembangan katalis FCC hingga mencapai titik keberhasilan dengan hasil yang memuaskan dan memenuhi harapan semua pihak," tutur Yulian Dekri.

MUTIA YUANTISYA

Berita terkait

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

27 menit lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

49 menit lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

5 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

5 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

5 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

6 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

10 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

19 jam lalu

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memberikan kado istimewa bagi kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Baca Selengkapnya