Indef: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Ganggu Realisasi Investasi Asing ke RI

Jumat, 25 Februari 2022 15:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan invasi Rusia ke Ukraina akan mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi di Indonesia. Direktur Indef Tauhid Ahmad mengatakan konflik ini akan mengganggu realisasi investasi modal asing ke Tanah Air.

Investasi Ukraina ke Indonesia tercatat ada 88 proyek senilai US$ 1,6 juta. Pasti situasi di Ukraina ini akan berpengaruh ke realisasi modal di Indonesia,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Jumat, 25 Februari 2022.

Kondisi tersebut memberikan tekanan bagi Indonesia yang tengah menggenjot realisasi investasinya. Pada 2022, Indonesia menargetkan realisasi investasi, baik dari modal asing maupun dalam negeri, mencapai Rp 2.000 triliun.

Adapun Ukraina dan Rusia merupakan mitra investasi non-tradisional bagi Indonesia. Meski kontribusinya tidak signifikan, perang kedua negara disebut-sebut akan mempengaruhi gejolak ekonomi secara global yang memberikan imbas tekanan terhadap Tanah Air.

Selain dari sisi investasi, konflik geopolitik itu akan mengganggu neraca perdagangan. Tauhid mengatakan selama 2021, ekspor Indonesia ke Ukraina mencapai US$ 416 juta dolar, sedangkan nilai impor keseluruhan sebanyak US$ 1,040 miliar.

“Meski neraca dagang kita dengan Ukraina defisit, ini akan sulit karena kita susah mendapatkan barang-barang dari Ukraina. Namun kalau dengan Rusia, tidak akan terlalu terganggu,” ucap Tauhid.
<!--more-->
Indonesia mengekspor komoditas berupa kakao, kertas, lemak dan minyak hewan, hingga alas kaki ke Ukraina. Sedangkan impor barang dari Ukraina mayoritas berupa gandum. Adapun dari sisi Rusia, perang ini akan mempengaruhi stabilitas harga acuan minyak dunia.

Situasi itu, tutur Tauhid, terbukti dari meningkatnya harga acuan minyak. Dalam satu hari konflik saja, ia berujar, harga acuan dunia West Texas Intermediate (WTI) telah melonjak 7 persen.

"Yang sebelumnya US$ 95 per barel menjadi US$ 99 per barel. Sedangkan harga acuan Brent menembus US$ 105 per barel. Jadi dengan kenaikan harga minyak, otomatis pengaruhnya ke bea impor semakin mahal,” ucap Tauhid.

Dari berbagai imbas ekonomi tersebut, Tauhid mengatakan dalam jangka menengah perang Rusia dan Ukraina akan mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia. “Efek dari semua itu pengaruhnya inflasi,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Rusia Invasi Ukraina, Bank Indonesia Klaim Sudah Antisipasi Risiko Geopolitik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

3 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

3 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

10 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

11 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

12 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

21 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

22 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya