Harga Ethereum Turun Jadi Rp 37 Juta

Reporter

M. Faiz Zaki

Senin, 21 Februari 2022 22:20 WIB

Bitcoin dan Ethereum REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Aset kripto Ethereum terpantau turun 1,03 persen selama 24 jam terakhir dari Rp 39.244.478 (US$ 2.739,006) menjadi Rp 37.317.419 (US$ 2.604,51) per koin pada pukul 20.47 WIB, Senin, 21 Februari 2022. Bitcoin juga turun 1,82 persen dari Rp 548.767.558 (US$ 38.300,36) menjadi Rp 537.780.704 (US$ 37.533,55) per koin.

Perhitungan di atas mengacu pada nilai tukar Rp 14.328 per dolar Amerika Serikat pada waktu yang sama pada Senin, 21 Februari 2022. Pemantauan harga dua aset kripto di atas juga melalui laman coinmarketcap.com.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, isu geopolitik Rusia dengan Ukrania masih gencar didengungkan. Amerika Serikat tampaknya juga terus menduga Rusia akan melakukan invasi dalam waktu dekat.

“Hal ini didorong oleh ketegangan geopolitik dan kenaikan suku bunga The Fed telah menyebabkan penurunan substansial di pasar dunia. Bitcoin bernasib lebih buruk, masih dianggap sebagai aset berisiko,” katanya dalam keterangan tertulis pada Senin, 21 Februari 2022.

Namun di sisi lain, Rusia mengatakan telah menarik pasukan kembali dari perbatasan. Ibrahim menilai, hambatan khusus seperti ini di pasar akan dihilangkan, setidaknya sampai waktu berikutnya diperlukan sebagai pengalih perhatian.

Ibrahim juga sependapat dengan Andrew Suhalim Chief Executive Officer Litedex Protocol yang mengatakan, konflik terbuka berpotensi memengaruhi hashrate bitcoin yang dapat memperburuk reaksi pasar spontan yang lebih lemah untuk aset berisiko tinggi seperti kripto.

“Investor akan meninggalkan Bitcoin, dalam jangka pendek, selama beberapa hari dan minggu berikutnya, katanya.

Dia mengatakan sangat mungkin kenaikan suku bunga setidaknya di bulan Maret. Banyak analis berpikir bahwa sebenarnya kenaikan suku bunga bisa menjadi 50 basis poin.

“Inflasi telah meningkat dengan stabil dan angka 7,5 persen pada bulan Januari menyebabkan banyak kekhawatiran di seluruh pasar. Fakta bahwa The Fed masih membeli treasury dan sekuritas berbasis hipotek, meskipun lebih sedikit dari waktu ke waktu, mungkin tidak akan membuat terobosan ke dalam angka inflasi yang meningkat,” tutur Ibrahim.

FAIZ ZAKI

Baca juga: Luhut: Mulai Ada Beberapa Kota yang Masuk PPKM Level 4

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

3 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya