Jokowi Tetap Pede Walau Pemulihan Ekonomi Hadapi 2 Tantangan Utama, Ini Sebabnya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 9 Februari 2022 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap yakin bahwa pemulihan ekonomi nasional bakal terjadi pada tahun ini meskipun tercatat ada dua tantangan utama yang bakal dihadapi.
Ia menyebutkan tantangan pemulihan ekonomi pertama adalah pandemi Covid-19 yang belum usai. Sedangkan tantangan kedua berasal dari eksternal berupa gangguan rantai pasok yang memicu inflasi secara global serta normalisasi kebijakan moneter berupa ancaman kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
“Normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat yang diperkirakan akan terjadi lebih cepat," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu, 9 Februari 2022.
Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) sebelumnya diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif hingga 50 basis poin atau 0,5 persen pada pertemuan Maret tahun ini. Langkah ini akan tergantung pada kondisi inflasi beberapa bulan mendatang.
Oleh karena itu, ia menyatakan, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19 akan menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut terlihat pada kemampuan Indonesia mengendalikan gelombang Covid-19 varian Delta di kuartal III tahun lalu.
Keberhasilan tersebut yang kemudian mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal IV pada tahun 2021. "Kita tahu pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2021 kita bisa tumbuh 5,02 persen," tutur kepala negara.
Lebih jauh, Jokowi tetap optimistis dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi tersebut. Pasalnya, Indonesia sudah mengantongi amunisi untuk mengantisipasi ancaman di masa mendatang.
Salah satunya cadangan devisa Indonesia per Januari 2022 mencapai US$ 141,3 miliar dan menempatkan negara ini dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal pada 2022. "Terutama terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat," katanya.
Pemulihan ekonomi juga bakal terjadi karena keyakinan konsumen yang kembali berada pada tingkat optimistis sebesar 118,3 pada Desember 2021. Hal tersebut diprediksi akan mendorong belanja masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi dari masa sebelum pandemi.
<!--more-->
“Indonesia (saat ini) dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal pada 2022, terutama terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat,” kata Jokowi.
Ia juga menyebutkan nilai ekspor pada tahun lalu mencapai US$232 miliar sehingga nilai tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah. "Ekspor kita juga meningkat sangat tinggi di tahun 2021 tumbuh 41,9 persen dengan nilai US$232 miliar tertinggi sepanjang sejarah."
Peningkatan nilai ekspor itu di antaranya didorong hilirisasi bahan-bahan mentah. Hilirisasi menjadi fokus pemerintah untuk bisa meningkatkan nilai tambah pada negara.
Selama ini Indonesia kerap mengekspor bahan mentah ke luar negeri dan malah menguntungkan sejumlah Negara, sehingga hilirisasi dilakukan terutama untuk produk-produk tambang seperti nikel, bauksit dan tembaga.
"Hilirisasi juga akan kita dorong untuk meningkatkan nilai tambahnya di dalam negeri makin tinggi dan membuka peluang kerja yang makin banyak bagi rakyat kita," ujarnya.
Jokowi mengatakan, pemerintah telah membuktikan bahwa dengan hilirisasi akan tercipta lapangan pekerjaan baru. Nilai tambahnya pun akan berdampak langsung pada industri nasional. "Penguatan nilai tambah kita lakukan pada transformasi ekonomi digital dan energi," ucapnya.
Ia pun menyatakan komitmennya untuk mengawal ketat transformasi ekonomi nasional, di mana transformasi struktural juga perlu dilakukan agar Indonesia makin kompetitif di era hyper kompetisi. "Transformasi besar dibutuhkan untuk menciptakan kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan peningkatan nilai tambah ini sangat penting," kata Jokowi.
BISNIS
Baca: Luhut: Butuh Investasi 123,5 Triliun untuk Program Pensiun Dini PLTU Batu Bara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.