Nasib Kereta Cepat Jakarta-Bandung usai Ibu Kota Negara Pindah Dipertanyakan

Senin, 7 Februari 2022 16:36 WIB

Foto udara pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Ahad, 23 Januari 2022. Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya agar kereta cepat ini sudah siap operasional pada bulan Juni 2023. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR, Syarif Abdullah Alkadrie, mempertanyakan nasib kereta cepat Jakarta-Bandung pasca-pemindahan ibu kota negara (IKN). Ia khawatir proyek jumbo ini berujung sia-sia lantaran sepi penumpang.

“Dengan perpindahan IKN, ini akan mengurangi kesibukan transportasi yang begitu rupa. Ini harus diperhitungkan,” ujar Syarif dalam rapat Komisi V bersama PT Kereta Cepat Indonesia-Cina, Senin, 7 Februari 2022.

Syarif meminta pemerintah mengkaji ulang pembangunan proyek kereta cepat. Apalagi, modal pembangunan sepur cepat tersebut dilaporkan membengkak Rp 27 triliun menjadi Rp 113,9 triliun.

Proyek jumbo yang kini konstruksinya telah mencapai 79,9 persen itu, Syarif menduga, akan terus membebani APBN di tengah fokus pemerintah memindahkan ibu kota. Musababnya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021, pemerintah memutuskan agar kereta cepat dapat memperoleh pendanaan dari suntikan APBN melalui penyertaan modal negara (PMN).

Skema pembiayaan itu berbeda dari rencana awal yang tidak melibatkan APBN. “Melihat kondisi ini, apakah tidak lebih tepat, sebelum kita melangkah, sebaiknya dibatalkan? Cina sendiri menarik diri. Kenapa kita paksakan kita (negara) harus masuk?” katanya.

Menurut Syarif, akan lebih aman apabila pemerintah menghentikan proyek kereta cepat sebelum negara merugi terlalu banyak. Politikus Partai NasDem itu mengingatkan pemerintah akan banyaknya proyek transportasi yang gagal, seperti LRT Palembang dan Bandara Kertajati.

“Mana lebih untung, menghentikan atau tetap melanjutkan? Saya khawatir akan membuat beban-beban yang lain,” ucapnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan pemerintah masih menunggu kajian ulang prestudi kereta cepat setelah terjadi pembengkakan modal. Kebijakan-kebijakan yang diambil ke depan akan bergantung pada kajian prestudi tersebut.

“Kita coba lihat secara detail asumsi yang digunakan, termasuk cost over run yang akan terjadi akibat pembangunan (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) yang molor dan pandemi yang masih berlangsung,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca: Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

12 jam lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

1 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

1 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

1 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

1 hari lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya