Pertamina Raup Laba Rp 85,4 Triliun dalam 3 Tahun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 3 Februari 2022 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengantongi laba kurang lebih Rp 85,4 triliun, atau sekitar US$ 6,1 miliar dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan dalam periode 2018 sampai dengan 2020, perusahaan pelat merah itu mencatat total keuntungan senilai US$ 6,1 miliar. Pada 2018–2019, Pertamina berhasil mencetak cuan senilai US$ 2,5 miliar.
“Pada 2020 Pertamina menghadapi triple shock sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Meski demikian, Pertamina berhasil mencatat keuntungan sebesar US$ 1,1 miliar,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu, 3 Februari 2022.
Fajriyah menjelaskan, pencapaian keuntungan tersebut merupakan hasil dari kinerja yang luar biasa seluruh manajemen dan pekerja Pertamina selama pandemi Covid-19. Dia menjelaskan bahwa Pertamina mampu konsisten untuk tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Pertamina juga terbukti mampu menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina, serta sektor energi Indonesia.
“Karena hampir seluruh perusahaan di dunia merasakan dampak negatif akibat pandemi Covid-19. Bahkan sebagian besar perusahaan migas global justru mengalami kerugian dan melakukan PHK banyak pekerjanya,” kata Fajriyah.
<!--more-->
Pertamina juga mendapatkan rating baik dari tiga lembaga pemeringkat utang internasional yang menunjukkan Pertamina mampu mengelola keuangan dan investasi secara prudent, sehingga termasuk dalam kategori perusahaan sehat. Lembaga pemeringkat internasional, yakni Moody's, S&P dan Fitch menetapkan Pertamina dengan investment grade masing-masing pada level baa2, BBB, dan BBB.
“Ini menunjukkan kredibilitas dan kepercayaan investor kepada Pertamina yang semakin meningkat dari waktu ke waktu,” kata Fajriyah.
Pada 2020, perseroan juga telah menyelesaikan tiga corporate loan dengan total sebesar US$549 juta, sedangkan di tahun lalu Pertamina mampu melakukan pembayaran utang bond senilai US$391 juta.
“Jadi tidak benar adanya asumsi bahwa Pertamina tidak bisa membayar kewajiban. Saat ini, Pertamina merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang sehat, produktif dan efisien di tengah terpaan pandemi Covid-19,” katanya.
BISNIS
Baca juga: Bupati Malinau: Susi Air Tidak Diusir dari Hanggar, Kontraknya Berakhir
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.