Bitcoin Turun Ke Level Rp 535,5 Juta, Analis: Investor Masih Takut Inflasi Tinggi

Senin, 31 Januari 2022 22:04 WIB

Layar yang menunjukkan tren dan harga terbaru dari berbagai mata uang kripto untuk pelanggan investor kripto di Nakhon Ratchasima, Thailand 21 Januari 2022. Kafe HIP, yang telah ada sejak 2013, mendapatkan perubahan crypto pada tahun 2020. Kafe ini memberikan peluang investasi alternatif bagi orang-orang di sekitar provinsi Nakhon Ratchasima. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin pada hari ini turun dari level US$ 38.124,91 atau sekitar Rp 548,3 jutaan pada hari kemarin ke US$ 37.236,89 atau Rp 535,5 jutaan. Hal yang sama terjadi pada Ethereum yang jeblok dari US$ 2.563,85 atau Rp 36,9 jutaan menjadi US$ 2.545.3 atau Rp 36,6 jutaan pada Senin petang WIB, 31 Januari 2022.

Perhitungan tersebut berdasarkan pantauan selama 24 jam terakhir di situs coinmarketcap.com. Sedangkan kurs rupiah mengacu pada hari ini di harga Rp 14.353,65 per dolar Amerika Serikat.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemahan dua aset kripto tersebut pada hari ini terjadi walau sebelumnya sempat rebound dan bertahan di zona hijau. Penurunan Bitcoin dan aset kripto lain seiring mendekatnya perayaan Imlek.

“Koreksi Bitcoin dan kripto lainnya pada hari ini karena investor cenderung cash out jelang libur perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulisya pada Senin, 31 Januari 2022.

Berdasarkan coinmarketcap.com, koin Tether sempat menguat tipis pada hari ini pukul 09.35 WIB. Sedangkan sisanya justru berbalik melemah.

Advertising
Advertising

Menurutnya, para investor aset digital ini juga memanfaatkan momen dengan membeli harga terendah buy on dip). Karena melihat beberapa waktu ke belakang koreksi aset kripto terus berlangsung.

Ibrahim mengatakan, sentimen rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed masih mempengaruhi. Selain itu juga investor khawatir dengan potensi pengetatan kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat tersebut.

Tetapi Ibrahim juga memantau, para analis lain memperkirakan koreksi harga akan berakhir. “Neberapa analis mengatakan bahwa koreksi di pasar kripto diprediksi cenderung akan berakhir, setidaknya pada awal Maret 2022 setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps."

<!--more-->

Saat ini investor cenderung berupaya mengurangi risiko atas penurunan harga. Ibrahim juga melihat kekhawatiran atas inflasi global yang meninggi.

Ia menilai inflasi masih panas membuat beberapa bank sentral di dunia, terutama negara maju, mau tidak mau menaikkan suku bunga acuan agar inflasi meredam. Dampak regulasi cryptocurrency dilihat juga oleh investor, karena regulator di beberapa negara bereaksi terhadap industri kripto.

Sisi teknikalnya, para pembeli (trader) Bitcoin sudah mempertahankan titik support di level terendah pada 24 Januari lalu di level US$ 32.900. Lalu Ibrahim melihat trader bertahan di atas US$ 35.000 selama beberapa hari terakhir.

“Momentum jangka pendek membaik pada grafik intraday, yang dapat membuat pembeli tetap aktif,” kata Ibrahim.

Tetapi ia melihat indikator jangka Panjang masih cenderung netral (bearish) yang bisa membatasi kenaikan di zona resistance US$ 40.000 – 43.000.

Saat ini Relative Strength Index (RSI) pada grafik mingguan mendekati level over sold, serupa dengan yang terjadi pada Maret 2020. Tetapi kali ini grafik bulanan memperlihatkan tekanan jual yang kuat dan dapat mempertahankan tren jangka menengah di Bitcoin.

Baca: Ditanya DPR Soal Trading Binary Option, Mendag: Itu Ponzi, Kriminal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

3 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

9 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

10 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

15 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya