Perjanjian FIR dengan Singapura Disorot, Kemenhub Klaim RI Untung Lebih Besar

Senin, 31 Januari 2022 13:57 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa, 25 Januari 2022. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengklaim Indonesia akan memperoleh keuntungan lebih besar dari penyesuaian perjanjian ruang kendali udara atau Flight Information Region (FIR) dengan Singapura. Negara, kata dia, akan memperoleh pengakuan ruang udara atas Kepulauan Riau dan Natuna secara internasional serta mendapatkan pemasukan lebih besar dari jasa pelayanan navigasi penerbangan.

“Sebagai informasi, sebelumnya seluruh pesawat udara yang terbang pada ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna harus mendapatkan clearance dari Otoritas Penerbangan Singapura. Apabila tidak segera diselesaikan, ini akan terus berlanjut dengan kerugian dari semua aspek bagi Indonesia,” ujar Adita pada Senin, 31 Januari 2022.

Adita menjelaskan negosiasi antara Indonesia dan Singapura tentang wilayah ruang kendali udara telah berlangsung lama. Pada era 1990-an, Indonesia melakukan komunikasi intens dengan negari singa untuk menyesuaikan perjanjian tersebut.

Dia menuturkan upaya negosiasi dilakukan dengan pelbagai pertimbangan yang mendalam, baik dari sudut pandang nasional maupun internasional. Negosiasi kedua pihak juga diikuti strategi dan target terukur untuk kepentingan Indonesia.

“Dengan berhasil ditandatanganinya MoU antara Indonesia dan Singapura pada 25 Januari 2022, kita seharusnya patut bersyukur bahwa 249.595 kilometer teritori Indonesia yang selama ini masuk ke FIR negara lain (Singapura) akan diakui secara internasional sebagai bagian dari FIR Indonesia,” ucap Adita.

Hasil perundingan penyesuaian ruang udara pun diklaim merupakan hasil yang maksimal dengan mengedepankan prinsip-prinsip hubungan luar negeri yang saling menguntungkan. Adita berpendapat, perjanjian Realignment FIR ini tak bisa terpisah dari aspek nasional dan internasional.
<!--more-->
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sebelumnya melakukan pertemuan reguler dua negara yang disebut sebagai Leaders Retreat di Pulau Bintan, 25 Januari. Dalam pertemuan itu, kedua negara menyepakati tiga perjanjian.

Perjanjian pertama adalah penyesuaian kendali atau Perjanjian FIR di atas Kepulauan Riau yang sejak lama dilakukan oleh Singapura. Kedua, perjanjian yang berkaitan dengan ekstradisi—yang pernah dilakukan pada 2007. Ketiga, perjanjian kerja sama Defence Cooperation Agreement yang juga pernah ditandatangani oleh kedua negara pada 2007.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, sebelumnya menduga pengembalian FIR ini dikaitkan dengan perjanjian pertahanan. Menurut dia, Singapura berstrategi bila perjanjian pertahanan bisa berlaku efektif, negara bersedia untuk menyerahkan kendali atas FIR Kepulauan Riau ke Indonesia.

"Padahal Singapura telah berhitung secara cermat bahwa perjanjian pertahanan akan ditentang oleh publik bahkan oleh DPR," tuturnya

Bila perjanjian pertahanan nantinya ditentang untuk disahkan, Singapura akan tetap memegang kendali atas FIR di atas Kepulauan Riau. Artinya perjanjian pengendalian FIR ke Indonesia tidak akan pernah efektif.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | IMAM HAMDI

Baca juga: KAI Berikan Potongan Harga Tiket Kereta Jarak Jauh 20 Persen untuk Lansia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

5 menit lalu

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

Sneakers lokal makin berkembang, termasuk yang dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

41 menit lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

42 menit lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

1 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

2 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

3 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

3 jam lalu

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

Berikut ini daftar orang-orang terkaya di Singapura versi Forbes 2024. Kekayaannya ada yang mencapai US$ 15,9 miliar. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya