Rupiah Melemah ke Rp 14.364 per USD Menjelang Keputusan Suku Bunga Acuan BI

Rabu, 19 Januari 2022 16:39 WIB

Warga menjual mata uang dolar di money changer kawasan Kwitang. Nilai tukar dolar Amerika Serikat, mencapai level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam perdagangan Rabu sore ini ditutup melemah 28 poin ke level Rp 14.364, dari penutupan sebelumnya di level R 14.336 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi Ibrahim menjelaskan pergerakan rupiah yang melemah ini dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

Dari sisi internal, salah satunya datang dari pelaku pasar yang masih wait and see hasil terhadap dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini sampai Kamis besok.

"Pasar akan merespons keputusan terkait suku bunga acuan BI atau BI rate yang akan diketahui pada Kamis ini," kata Ibrahim, Rabu, 19 Januari 2021.

Pengaruh internal berikutnya datang dari keputusan Kementerian Keuangan yang sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 455,62 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022. Jumlah anggaran ini turun dari tahun 2021 yang mencapai Rp 744,77 triliun dan terealisasi sementara sebanyak Rp 658,6 triliun.

Advertising
Advertising

Menurut Ibrahim, alokasi kesehatan di PEN ini ditetapkan under budgeting karena realisasinya yang akan naik apabila terjadi peningkatan kasus. Sementara itu, untuk vaksinasi menurutnya relatif bagus, karena realisasinya yang rendah, karena hibah.

Sementara, pengaruh eksternal masih datang dari nilai tukar dolar yang naik pada Rabu pagi di Asia, dengan kenaikan imbal hasil yang mendorongnya kembali di atas level support yang belum tercapai dalam beberapa bulan terakhir. "Karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan," kata Ibrahim.

<!--more-->

Menurut Ibrahim, investor bersiap untuk keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) berikutnya yang akan dijatuhkan pada 26 Januari 2022. "Bank sentral diperkirakan akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk mengekang tingkat inflasi yang terus tinggi," ujarnya.

Ibrahim memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi dalam 2022. Penguatan dolar dapat berlanjut jika investor mulai mengharapkan suku bunga naik tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih jauh.

Lalu, pengaruh lain datang dari hasil survei Reuters terhadap sejumlah ekonom yang memperkirakan inflasi zona euro akan jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sepanjang 2022, dibandingkan dengan ekspektasi pada Desember 2021. Situasi ini dinilai dapat menekan Bank Sentral Eropa untuk memperketat kebijakan moneter begitu penyebaran varian omicron Covid-19 mereda.

Selain itu, Ibrahim menyebut ketegangan Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina juga ada di radar investor. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Jenewa pada hari Jumat depan terkait isu ini.

Lebih jauh, Ibrahim memprediksi kurs rupiah terhadap dolar AS kemungkinan dibuka berfluktuatif pada perdagangan Kamis besok. "Namun ditutup melemah di rentang Rp 14.340 sampai Rp14.400," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis pada hari yang sama.

Baca: Cerita Konsumen Kecele Tak Temukan Minyak Goreng Rp 14.000 di Jalan Ciapus Bogor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

16 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya