Bisnis Bank Ritel dan Kartu Kredit Citi Dijual ke UOB, Imbas ke Layanan Nasabah?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 15 Januari 2022 10:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Citi Indonesia Batara Sianturi memastikan tak akan ada perubahan layanan untuk nasabah selama masa transisi akuisisi bisnis consumer banking perseroan oleh UOB Group.
"Tidak akan ada perubahan dalam layanan yang diberikan kepada klien consumer banking kami," ujar Batara dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Januari 2022.
Citi sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan UOB Group ihwal akuisisi bisnis consumer banking Citi di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Transaksi ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit namun tidak termasuk bisnis institutional banking perseroan di keempat negara tersebut. Dengan demikian, Citi akan tetap melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global.
"Transaksi ini merupakan hasil positif bagi klien, kolega, dan perusahaan kami," ujar Batara. Perseroan berkomitmen untuk menjaga agar transaksi berjalan mulus, termasuk selama masa transisi hingga transaksi selesai.
Batara berujar ke depannya Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi Citi secara global. "Untuk itu, kami tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani klien institusional secara lokal, regional, dan global seperti yang telah kami lakukan sejak 1968."
<!--more-->
Perjanjian transaksi antara Citi dan UOB mencakup seluruh karyawan perseroan yang terkait, di mana sekitar 5.000 karyawan consumer banking dan karyawan pendukung diharapkan untuk dipindahkan ke UOB setelah penutupan transaksi.
UOB akan melakukan pembayaran tunai kepada Citi untuk aset bersih dari bisnis yang diakuisisi, sesuai dengan penyesuaian penutupan biasa, ditambah premi sebesar total US$ 690 juta atau setara dengan Rp 9,87 triliun dengan kurs 14.300 per dolar AS untuk keempat negara tersebut.
Setelah rampung, Citi berharap agar transaksi tersebut bisa melepas sekitar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 17,2 triliun dari TCE (tangible common equity) yang dialokasikan, serta peningkatan TCE sekitar US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,86 triliun.
Seperti yang diumumkan sebelumnya, keluarnya Citi dari bisnis consumer banking di 13 pasar di seluruh Asia Pasifik dan EMEA diperkirakan akan melepaskan sekitar US$ 7 miliar atau setara dengan Rp 100,1 triliun dari TCE yang dialokasikan dari waktu ke waktu.
Baca: Ridwan Kamil Ajak Pelukis di Braga Jual Lukisan Lewat NFT, Harga Naik 8 x Lipat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.