Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Akan Lebih Terkendali Tahun Ini, Apa Sebabnya?

Rabu, 12 Januari 2022 18:57 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan memproyeksikan utang pemerintah pada 2022 akan terkendali. Musababnya, celah defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diperkirakan lebih rendah ketimbang 2021 lantaran berbagai sektor ekonomi menunjukkan indikasi perbaikan.

“Pada 2022, utang akan lebih terkendali. Kenaikan utang pada 2020 jelas countercyclical dari 29 ke 39 atau 40 persen, tapi 2022 akan mulai flat,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam temu media secara virtual, Rabu, 12 Januari 2022.

Febrio berujar, pada 2022, penerimaan negara dari sisi perpajakan diperkirakan lebih kuat sehingga dapat mengurangi kebutuhan pembiayaan. Perbaikan penerimaan perpajakan tercermin dari realisasi pendapatan negara yang melampaui target pada akhir 2021.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penerimaan pajak pada 2021 mencapai sebesar Rp 1.231,87 triliun. Angka itu menembus 100,19 persen dari target yang tercantum dalam APBN 2021 senilai Rp 1.229,6 triliun.

Febrio melanjutkan, tren perbaikan juga terlihat dari berkurangnya anggaran pemulihan ekonomi pada 2022 hingga Rp 200 triliun. “Di situ kita melihat peluang negara bisa melakukan konsolidasi fiskal lebih kredibel,” kata Febrio.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Febrio mengatakan pemerintah tetap mewaspadai berbagai risiko ketidakpastian global yang mungkin terjadi pada tahun ini.

Selain munculnya varian Covid-19 baru seperti Omicron, normalisasi stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat, peningkatan inflasi, perlambatan ekonomi negara maju, dan perubahan kebijakan Cina akan menimbulkan risiko-risiko yang tidak terduga.

“Risiko yang ada tetap dikelola,” ujar Febrio.

Realisasi defisit APBN 2021 tercatat mencapai 4,85 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto atau PDB salah satunya karena lonjakan utang pemerintah. Defisit ini rebih rendah dari realisasi pendapatan negara yang mencapai Rp 2.003,1 triliun atau sudah melewati situasi sebelum pandemi. Tahun ini Kementerian Keuangan menargetkan defisit APBN akan turun menjadi 4,3 persen.

Baca: Kereta Cepat Terkendala Tanah Lempung, Luhut: Menurut Ahli Bisa Tahan Goyangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya