Saham Allo Bank Terus Merangkak Naik, Analis: Investor Tetap Harus Hati-hati
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 11 Januari 2022 18:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyarankan investor tetap berhati-hati dalam menanamkan duitnya di saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), meskipun harga saham ini belakangan terus merangkak naik.
"Investor tetap harus hati-hati. Kalau kenaikannya cukup tinggi, ini akan ada peluang penurunan cukup dalam," ujar Ibrahim kepada Tempo, Selasa, 11 Januari 2022.
Ia mengatakan para investor perlu juga memperhatikan fundamental perusahaan. Ia mengatakan kalau fundamental perseroan bagus, maka tentu akan direspons positif pula oleh pasar.
"Kalau ke depan Allo Bank keropos dalam fundamental, dia juga akan ditinggalkan pasar. Namun, kalau melihat holdingnya cukup besar, ada kemungkinan besar, penurunan tidak akan terlalu tajam," kata Ibrahim.
Pada perdagangan hari ini, saham Allo Bank ditutup di level 7.300 atau naik 7,35 persen dibanding sebelumnya. Sepanjang hari ini, harga saham perbankan ini bergerak di kisaran 7.000-8.100.
Ibrahim menilai moncernya saham perbankan digital ini tak lepas dari sosok Chairul Tanjung selaku ultimate shareholder-nya.
<!--more-->
"Orang itu melihat Chairul Tanjungnya di Allo Bank ini. Jadi melihat brand. Ini dilihat sebagai momentum bagi para investor," ujar Ibrahim.
Terlebih setelah adanya pernyataan Chairul Tanjung bahwa perusahaannya dan para mitra strategis tidak akan melepas kepemilikan sahamnya setidaknya pada tiga tahun ke depan.
"Jadi mereka sangat berhati hati sekali, agar tidak seperti perusahaan lain yang langsung turun sahamnya setelah right issue," kata Ibrahim. Ia juga melihat kekuatan lainnya dari perbankan digital ini adalah lantaran ekosistem bisnis dari Chairul Tanjung dan para mitra bisnisnya.
CT Corp, Salim Group, Bukalapak, Grab Indonesia, Carro, dan Growtheum Capital Partners menyatakan berpartisipasi dalam right issue Bank Allo di bulan ini. Right issue ini akan meningkatkan modal inti perseroan menjadi lebih dari Rp 6 triliun.
Faktor ekosistem ini tak hanya menggaet investor lokal, melainkan juga pemain pasar asing untuk masuk ke saham ini. "Bagi investor asing yang dilihat bukan Allo Bank-nya tapi brand, Chairul Tanjung. kemudian ada Bukalapak, Salim Group, Traveloka, sampai mereka melakukan holding. Artinya allo bank begitu kuat," ujar dia.
Di luar perkara bisnis dan sosok Chairul Tanjung, Ibrahim mengatakan kenaikan saham perbankan juga memang tengah naik seiring adanya migrasi dari para investor koin kripto. Pasalnya, belakangan ini harga koin kripto memang tengah lesu.
"Sekarang, orang lebih memilih beli saham perbankan dari saham lain. Karena saham bank lebih stabil. Allo Bank kemungkinan besar akan mengikuti pergerakan saham perbankan sebelumnya," ujarnya.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Saham Allo Bank Melesat, Analis: Orang Melihat Chairul Tanjung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.