Indika Energy Tanggapi Soal Larangan Ekspor Batu Bara

Reporter

Bisnis.com

Senin, 3 Januari 2022 14:40 WIB

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indika Energy Tbk. (INDY) menanggapi larangan ekspor batu bara yang dilakukan pemerintah sepanjang 1–31 Januari 2022. Indika Energy memproduksi dan mengekspor batu bara melalui anak usahanya, Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama.

Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, Kideco Jaya Agung telah mengikuti seluruh ketentuan yang ditetapkan pemerintah, termasuk memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO). Kebijakan itu mengharuskan pelaku usaha mengalokasikan 25 persen dari total produksi batu bara tahunannya untuk kepentingan dalam negeri.

Adapun, Kideco telah memenuhi ketentuan DMO pada 2021 sebesar 34 persen dari total produksi. Artinya, dengan target produksi 37,5 juta ton, Kideco telah memenuhi ketentuan pemerintah dengan capaian pemenuhan dalam negeri 12,7 juta ton.

Kebijakan larangan ekspor batu bara diharapkan tidak mempengaruhi peran Indonesia sebagai salah satu eksportir batu bara.

Apabila implementasi larangan ekspor berkepanjangan, kata dia, pihaknya khawatir bisa memberi dampak domino bagi industri tersebut. Perusahaan menyebut kebijakan tersebut berpotensi mengganggu peran Indonesia sebagai eksportir batu bara.

“Kebijakan ini bisa berpengaruh pada industri batu bara secara keseluruhan,” kata Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando kepada Bisnis, Senin, 3 Januari 2022.

Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama menargetkan produksi 2021 masing-masing 37,5 juta ton dan 1,6 juta ton.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menetapkan larangan ekspor batu bata hingga 31 Januari 2022. Larangan itu untuk menjamin pasokan batu bata dalam negeri memadai seiring defisit stok di pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) maupun independent power producer (IPP).

BISNIS

BACA: Marimutu Sinivasan Sebut Utang Texmaco Rp 8 T, Sri Mulyani: Padahal Rp 29 T

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

5 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

5 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

7 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Masalah UTBK 2024 Gelombang Kedua, dari Listrik Mati sampai Soal Dianulir

2 hari lalu

Masalah UTBK 2024 Gelombang Kedua, dari Listrik Mati sampai Soal Dianulir

Jumlah pendaftar UTBK pada 14 Mei 2024 sebanyak 50.970 orang.

Baca Selengkapnya

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

2 hari lalu

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Haleyora Power akan menambah 111 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai ruas tol di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya