2022 jadi Tahun Konsolidasi, Bos Garuda Berharap PKPU Selesai Sedini Mungkin
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 20 Desember 2021 17:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra memaparkan rencana yang akan dijalankan perusahaan pada tahun 2022. "Tahun depan menjadi tahun di mana kita mengonsolidasikan diri," ujar Irfan dalam konferensi pers, Senin, 20 Desember 2021.
Ia berharap upaya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU selesai sedini mungkin sehingga tahun depan bisa menjadi tahun pemulihan bagi perseroan. Kendati demikian ia belum bisa menyampaikan proyeksi kondisi perusahaan pada tahun depan lantaran masih difinalisasi.
Pada tahun depan, kata dia, perseroan akan berupaya mengurangi beban biaya operasional serta menyesuaikan fix cost menjadi variable cost. Irfan berharap langkah ini dapat didukung oleh seluruh pihak, terutama kreditur Garuda, mengingat ini menjadi milestone penting dalam upaya perusahaan bertransformasi menjadi semakin sehat.
"Tidak hanya bagi keberlangsungan usaha ke depan tapi juga ekosistem bisnisnya," ujar Irfan.
Terlepas dari proyeksi dan kinerja yang diharapkan tahun depan. Irfan mengatakan perusahaan mesti realistis menghadapi pandemi ini. Pasalnya, pagebluk membuat perusahaan bekerja dalam dunia berbeda dibanding kondisi sebelumnya.
<!--more-->
Perseroan pun merencanakan pendekatan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Misalnya, dulu perusahaan akan mengasumsikan jumlah penumpang atau barang yang diangkut lalu menyediakan pesawat sebanyak-banyaknya sesuai beban yang direncanakan. Pendekatan itu akan diubah.
"Faktanya, Pengalaman mengajarkan kepada kita approach itu tidak terlalu tepat. Approach paling tepat adalah mengoperasikan pesawat di rute yang profitable dan secara perlahan-lahan ke rute lain maupun meningkatkan frekuensi," tutur Irfan.
Irfan mengatakan rute yang dianggap tidak cocok, seperti Bandung-Denpasar, akan dihapus. Begitu pula dengan sejumlah rute internasional bakal ditutup.
"Yang masih kami operasikan atau terbangkan itu Hong Kong, Sidney, Narita, Seoul, Cina," tutur Irfan.
Dalam bisnisnya, ia pun mengatakan perseroan akan mengedepankan aspek kesehatan publik. Musababnya, ketika sisi kesehatan mulai normal, mobilisasi akan menjadi keniscayaan. Bila mobilisasi telah pulih, ia berharap ke depannya Garuda akan ikut tumbuh.
Baca: Hasil Investigasi: LRT Jabodebek Tabrakan Akibat Petugas Komunikasi via WA Grup
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.