ADB Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi untuk Negara Berkembang di Asia

Reporter

Antara

Selasa, 14 Desember 2021 11:01 WIB

Kantor pusat Asian Development Bank di Filipina. Wikimedia/Andrea ADB

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) pada Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang Asia tahun ini dan selanjutnya guna mencerminkan risiko dan ketidakpastian yang dibawa oleh varian baru virus corona Omicron.

Pemberi pinjaman yang berbasis di Manila itu sekarang memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2021 sebesar 7,0 persen untuk negara-negara berkembang Asia, turun dari 7,1 persen, dan pertumbuhan 2022 sebesar 5,3 persen, turun dari 5,4 persen pada September.

"Covid-19 telah surut di negara berkembang Asia, tetapi meningkatnya infeksi di seluruh dunia dan munculnya varian yang menyebar cepat menunjukkan bahwa pandemi akan membutuhkan waktu untuk berhenti," kata ADB dalam suplemen untuk laporan Asian Development Outlook.

Sebagian besar subkawasan berkembang Asia diperkirakan tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya tahun ini, sebagian karena pemulihan yang lemah di Cina.

Ekonomi Cina, yang melakukan rebound mengesankan dari kemerosotan pandemi tahun lalu, telah kehilangan momentum dalam beberapa bulan terakhir karena bergulat dengan lonjakan harga-harga, sektor manufaktur yang melambat, masalah utang di pasar properti, dan wabah Covid-19 yang terus-menerus.

ADB memproyeksikan ekonomi Cina akan tumbuh 8,0 persen tahun ini, sedikit lebih lemah dari perkiraan 8,1 persen pada September, sebelum melambat menjadi 5,3 persen pada 2022, turun dari proyeksi sebelumnya 5,5 persen.<!--more-->

Kemunculan Omicron baru-baru ini, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia telah dilaporkan oleh lebih dari 60 negara sejak pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika Selatan dan Hong Kong, "adalah pengingat yang serius bahwa wabah lebih lanjut kemungkinan tetap ada," kata ADB.

ADB memangkas perkiraan pertumbuhan 2021 untuk India menjadi 9,7 persen dari perkiraan 10,0 persen yang dibuat pada September, tetapi membiarkan perkiraan pertumbuhan 2022 tidak berubah pada 7,5 persen.

Bank pembangunan itu, mempertahankan perkiraan pertumbuhan 2021 untuk Indonesia tak berubah pada 3,5 persen sama seperti yang dibuat pada September, serta meningkatkan perkiraan pertumbuhan 2022 menjadi 5,0 persen dari 4,8 persen yang dibuat September.

Untuk mempertimbangkan ekspansi kuartal ketiga yang lebih lambat di Asia Tenggara, ADB memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk subkawasan menjadi 3,0 persen pada tahun 2021 dari 3,1 persen, tetapi ADB menaikkan proyeksi pertumbuhannya untuk subkawasan tahun depan menjadi 5,1 persen dari 5,0 persen.

Inflasi diperkirakan akan tetap terkendali di Asia, kata ADB, yang akan memungkinkan kebijakan moneter untuk tetap mendukung pertumbuhan di tengah berlanjutnya risiko dari pandemi.

Baca: IMF: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Turun Akibat Omicron

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

8 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya