Malaysia Butuh Ribuan Pekerja Sawit Indonesia, Perjanjian G2G Disiapkan

Sabtu, 4 Desember 2021 20:49 WIB

Shutterstock.

TEMPO.CO, Jakarta – Malaysia siap mendatangkan ribuan peladang atau tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di kebun-kebun sawit di negara mereka. Kebijakan tersebut ditempuh lantaran negara ini sedang menjaga produksi sawit, tapi dihadapi dengan masalah kekurangan tenaga kerja.

“Saya akan berbincang juga dengan Kementerian Sumber Manusia Indonesia (Kementerian Ketenagakerjaan),” kata Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin dalam konferensi pers di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 4 Desember 2021.

Zuraida bertandang ke Indonesia untuk mengikuti pertemuan antar menteri ke-9 Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Ia bertemu dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai ketua delegasi Indonesia.

Zuraida bercerita bahwa saat ini Malaysia sedang menikmati kenaikan harga minyak kelapa sawit yang mencapai 5.400 Ringgit Malaysia per ton atau level tertinggi yang pernah dicapai. Kondisi ini terjadi karena pandemi Covid-19, rendahnya pasokan, dan tingginya permintaan. “Kami siap memastikan kalau tidak ada Covid, harganya demikian juga,” kata dia.

Walau demikian, Malaysia harus tetap menjaga produksi minyak sawit mereka di tengah krisis tenaga kerja yang dialami. Selama ini, mayoritas peladang sawit di Malaysia memang berasal dari luar negeri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan mekanisasi pekerjaan kebun dengan mesin.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Tapi dalam jangka pendek, Malaysia butuh pasokan peladang sawit dari Indonesia. Sehingga, Malaysia menawarkan adanya perjanjian Government to Government atau G2G, dengan harapan pengiriman tenaga kerja ini lebih sistematis dan terlindungi. “Agar tidak dianiaya, tidak disalahgunakan, dan di-training dengan baik,” kata dia.

Menurut Zuraida, pemerintah Malaysia juga akan memastikan perjanjian G2G ini membuat peladang sawit asal Indonesia bisa dilayani dengan lebih baik. Mereka diberikan hunian yang layak dan majikan pun diwajibkan untuk mengajak pekerja ini untuk bisa berwisata juga di luar pekerjaan.

Airlangga Hartarto menyebut kerja sama ini akan ditangani oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Ia pun menjamin kerja sama G2G ini akan membuat para peladang berstatus pekerja formal. Sehingga, hak-hak pekerja ini terlindungi. “Sehingga ini tidak hanya mendorong kerja sama kami (Indonesia dan Malaysia) di pasar ekspor, tapi juga dalam proses produksinya,” kata dia.

Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian Musdalifah Machmud mengatakan Malaysia memang berjanji akan memberikan jaminan yang lebih baik bagi pekerja Indonesia. “Sebelumnya kan banyak yang dikerjain agen-agen, sekarang dijamin G2G, bahwa semua fasilitas mereka yang siapkan,” kata dia.

Selama ini, kata Musfalidah, peladang Indonesia yang bekerja di kebun sawit Malaysia memang bukan hal baru. “Kemarin kan pulang pas pandemi, jadi sekarang mereka kekurangan, dan ajak kembali lagi,” kata dia.

Musdalifah belum merinci angka pasti pekerja yang bakal di Malaysia, namun mencapai ribuan. Menurut dia, komunikasi lebih rinci dilakukan oleh Ida Fauziyah. “Tetap mereka akan konsolidasi dengan agen pekerja, dengan jaminan disediakan oleh Malaysia, jadi carrying-nya (biaya transportasi) itu kan ada biaya, itu di-cover Malaysia, janjinya seperti itu,” kata dia.

Baca: Tambahan 4 Anggota Baru, Airlangga: CPOPC Bisa Kuasai 92 Persen Sawit Dunia

Berita terkait

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

11 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

4 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya