IHSG Ditutup Memerah, Indeks Industri Anjlok Paling Dalam
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 1 Desember 2021 17:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas mencatat jebloknya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berimbas pada memerahnya sebagian besar indeks sektoral.
"Dengan pelemahan terbesar dialami oleh indeks sektor industri (IDXINDUST) (-2,2 persen)," kata tim analis Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Desember 2021.
Pada posisi kedua yang melemah paling dalam, yaitu indeks sektor teknologi (-1,9 persen), dan indeks sektor konsumer non cyclical (IDXNONCYC) (-1,3 persen).
Sedangkan indeks sektor transportasi (IDXTRANS) menjadi indeks sektoral yang menguat paling tinggi di akhir sesi perdagangan hari ini (+3,3 persen). Hal itu salah satunya didorong oleh menguatnya saham emiten pelayaran PT Temas Tbk, yang baru saja melaporkan kenaikan laba bersih hingga lebih dari 122 kali lipat. Disusul indeks sektor energi (IDXENERGY) (+1 persen) dan indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) (+0,2 persen).
Adapun IHSG terjun bebas setelah terbang tinggi di sesi pertama, menutup sesi kedua di level 6.533,9. IHSG 1,12 persen lebih rendah dibandingkan angka penutupan pekan lalu 6.608,2.
Hal ini tidak terlalu mengejutkan jika melihat pergerakan bursa global dan regional.
Sebanyak 188 saham menguat, 359 saham melemah, dan 138 saham stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,6 triliun.
Di akhir sesi kedua hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 782,5 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 191,2 miliar.
<!--more-->
Saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler BANK (Rp 157,5 miliar), TLKM (Rp 138,5 miliar) dan BEBS (Rp 98 miliar). Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler BMRI (Rp 206,2 miliar), ASII (Rp 176,8 miliar), dan SMGR (Rp 92,4 miliar).
Saham Bank Jago (ARTO) menjadi saham yang menyumbang poin paling banyak untuk IHSG hari ini (top leading movers) dengan +5,53 poin, disusul CPIN (+5,51 poin) dan BYAN (+3,88 poin).
Tiga saham big cap menjadi tiga teratas saham yang mengurangi poin IHSG paling banyak di sesi perdagangan hari ini (top lagging movers); Bank BCA (BBCA. -13, 68 poin), Telkom Indonesia (TLKM, -13,32 poin) dan Bank BRI (BBRI, -10,76 poin).
Salah satu saham yang tetap melejit disaat IHSG rontok adalah saham Itama Ranoraya (IRRA) yang berhasil menutup sesi perdagangan di titik Rp 2.070 per saham (+10,4 persen). Sebagai pengingat, salah satu sentimen yang mengangkat saham distributor jarum suntik ini adalah rencana pembelian kembali (buyback) 75 juta lembar saham dengan nilai maksimal Rp 120 miliar.
HENDARTYO HANGGI
BACA: IHSG Sesi I Ditutup Melemah, Samuel Sekuritas Soroti Saham Matahari Putra Prima