Disorot Jokowi, Fase I Proyek Kilang TPPI Ditargetkan Selesai Akhir 2021

Minggu, 28 November 2021 17:12 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bersama jajaran direksi dan komisaris lainnya memberikan keterangan pers saat meninjau ke kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 21 Desember 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Proyek kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama atau kilang TPPI yang semula ditargetkan rampung pada 2022 mundur menjadi 2023. Proyek tersebut tengah mendapatkan banyak sorotan setelah Presiden Joko Widodo sangat tegas meminta untuk percepatan proyek itu.

Progres proyek revamp kilang TPPI dikerjakan melalui dua fase. Adapun pada fase pertama ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021, sedangkan fase kedua akan selesai pada 2023.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya menjelaskan proyek pengembangan petrokimia di TPPI pada fase pertama yakni pembangunan OSBL atau 5 unit tangki untuk maximized produk paraxylene 600.000 ton yang akan selesai pada akhir Desember 2021.

"Fase 2 upgrading ISBL atau unit proses untuk meningkatkan kapasitas dari 600.000 ton per tahun ke 780.000 ton per tahun yang akan selesai pada medio 2023," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Sebagai pengolahan petrokimia, kilang TPPI berpotensi menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic. Tetapi, juga dapat menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) seperti Premium, Pertamax, elpiji, solar, kerosene.

Advertising
Advertising

Optimasi kawasan kilang TPPI akan berpotensi menciptakan penghematan devisa negara hingga US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Pengelolaan kawasan pabrik Petrokimia TPPI akan berkontribusi menciptakan ketahanan energi melalui substitusi produk petrokimia impor.

Hal tersebut memiliki nilai penting dalam menghadapi tantangan Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Selain proyek untuk produk aromatic, terdapat proyek new olefin yang mencakup pembangunan naphtha cracker, termasuk unit-unit downstream dengan produk polyethylene (PE) sebesar 1 juta ton per tahun dan polypropylene (PP) 600.000 ton per tahun yang ditargetkan selesai pada 2025.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti proyek pengolahan petrokimia kilang TPPI yang tak kunjung rampung. Padahal, Jokowi menilai proyek itu dapat menyelesaikan masalah impor produk petrokimia yang selama ini banyak dibutuhkan di dalam negeri.

Jokowi menyebut proyek itu sudah lama terkatung-katung bahkan sejak dirinya baru menjabat sebagai presiden pada periode pertamanya yakni 2014. Sejak saat itu, proyek itu terus mendapatkan perhatiannya dengan harapan bisa segera diselesaikan.

"Saya dilantik saya langsung ke TPPI, setelah saya dilantik 2014 saya langsung ke TPPI, karena saya tahu kalau barang ini bisa jalan itu bisa menyelesaikan banyak hal, itu barang subtitusi impor ada di situ semuanya. Turunan dari ini banyak sekali petrokimia-petrokimia ada di situ," ujar Jokowi saat pengarahan kepada komisaris dan direksi Pertamina dan PLN.

Jokowi menambahkan negara menaruh harapan besar pada proyek kilang petrokimia TPPI untuk bisa menekan impor yang nantinya berujung pada membaiknya neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan Indonesia. Menurutnya banyak produk olahan yang bisa dihasilkan dari proyek itu.

Kementerian Perindustrian mencatat, kebutuhan domestik paraxylene mencapai 1 juta ton per tahun, sedangkan pemasok dari dalam negeri selain TPPI adalah Kilang RU IV Pertamina yang mempunyai kapasitas produksi sekitar 200.000 ton per tahun. Bersama dengan produksi paraxylene Pertamina sebesar 220.000 ton per tahun, total produksi paraxylene dalam negeri menjadi 500.000 ton per tahun.

"TPPI sudah turunannya segitu banyaknya, saya geleng-geleng betul barang kayak gini gak cepat-cepat dijalankan, kalau saya 24 jam penuh saya kerjain agar ini segera jalan Pertamina dapat keuntungan dari situ, negara dapat keuntungan dari subtitusi impornya, kemudian neraca perdagangan kita baik neraca transaksi berjalan kita menjadi baik," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Soal Kilang TPPI, Ahok Sebut Pesan Jokowi Sudah Sangat Jelas

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

7 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

18 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

19 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya