3 Pesan Jokowi ke Pertamina dan PLN: dari Investasi Lelet hingga Transisi Energi

Minggu, 21 November 2021 11:14 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan arahan kepada jajaran direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) serta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di Istana Negara, Sabtu, 20 November 2021. Dalam pertemuan langsung itu, hadir pula Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Dalam persamuhan yang berlangsung lebih-kurang 30 menit, Jokowi menyampaikan berbagai pesan kepada dua perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor energi itu. Pesan tersebut merujuk pada berbagai masalah yang terjadi, seperti lambatnya realisasi investasi sampai impor minyak.

Berikut ini pesan-pesan yang disampaikan Jokowi:

1. Investasi lelet karena birokrasi ruwet

Jokowi mengatakan ruwetnya birokrasi di Indonesia dan BUMN telah menghambat masuknya investasi. Menurut dia, selama ini investasi yang ingin masuk ke Pertamina dan PLN sangat banyak, namun perkara birokrasi itu menjadi persoalan.

Advertising
Advertising

"Saya melihat sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN, ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya, ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan juga ada di BUMN kita sendiri," ujar Jokowi.

Jokowi pun geram lantaran ruwetnya birokrasi itu membuat hal seharusnya mudah menjadi sulit. Akhirnya, realisasi investasi pun menjadi mandek. Karena itu, ia mengatakan persoalan tersebut perlu diperbaiki dengan cara yang profesional.

Selain itu, Jokowi mengatakan komisaris dan direksi Pertamina maupun PLN harus menghitung konsekuensi dari setiap penugasan terhadap perusahaan. Perhitungan tersebut harus disampaikan secara transparan dan terbuka dengan kalkulasi dan angka-angka.

<!--more-->

"Tapi yang logis, karena penugasan terus wah mikirnya nggak dicek, enggak dikontrol. Ya itu nanti kalau mau ke sekuritisasi akan ketahuan, harganya kemahalan, harganya sulit untuk disekuritisasi," tutur Jokowi.

2. Kelebihan pasokan di PLN dan impor minyak di Pertamina

Jokowi juga membeberkan persoalan yang dihadapi dua perusahaan energi pelat merah. Persoalan itu antara lain kelebihan pasokan di PLN dan impor minyak yang besar di Pertamina.

Dia mengatakan perlu ada strategi transisi energi masyarakat. Ia mengatakan pasokan energi di Tanah Air 67 persen dipasok batu bara, 15 persen dipasok bahan bakar minyak, dan 8 persen gas.

"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena PLN oversupply, artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan tujuan besarnya adalah negara memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran yang selama bertahun-tahun mengalami persoalan lantaran impor minyak yang terlampau besar. Hal tersebut pun memengaruhi nilai tukar rupiah.

"Itu memengaruhi currency kita, memengaruhi yang namanya kurs dolar kita. Karena setiap dolar Pertamina harus menyediakan, harus beli dolar di pasar dengan jumlah yang tidak kecil, besar sekali," ujar Jokowi.

Karena itu, ia mengatakan terus mendorong mobil listrik dan kompor listrik. Namun, ia mengatakan komisaris maupun direksi PLN dan Pertamina kini dihadapkan dengan tugas untuk membuat tahapan transisi tersebut. Misalnya, langkah apa yang bisa dimulai tahun depan atau beberapa tahun lagi.

<!--more-->

3. Transisi menuju energi hijau

Selanjutnya Jokowi menyinggung soal percepatan transisi ke energi hijau. Ia memberikan gambaran adanya perubahan global yang drastis dan diperkirakan akan memengaruhi keberlangsungan dua perusahaan pelat merah itu. Kesimpulan tersebut diperoleh dalam dua pertemuan internasional antara lain KTT G20 dan COP26 di Glasgow beberapa waktu lalu.

"Semakin hari semakin ke sana semakin ke sana arahnya itu sudah bisa ditebak bahwa suatu saat yang namanya energi fosil, penggunaan mineral fosil itu pada suatu titik akan disetop," ujar Jokowi.

Menurut dia, isu tersebut harus menjadi perhatian lantaran pada kondisi saat ini bisnis dari suda perusahaan milik negara itu masih berkaitan dengan energi yang bersumber dari fosil. Misalnya saja PLN yang masih sangat besar penggunaan batu bara-nya, maupun Pertamina yang bisnisnya masih dalam lingkup minyak dan gas.

"Mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan," ujar Jokowi. Lanskap penggunaan energi di masa depan, kata Jokowi, mengarah ke transisi energi, misalnya dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Transisi itu diperkirakan akan segera di mulai di Eropa dan negara lainnya.

Transisi tersebut pun bukan hanya terlaksana melalui kerja sama antar perusahaan maupun bilateral, melainkan akan dituangkan dalam bentuk undang-undang atau regulasi. Karena itu, ia meminta semua pihak untuk bersiap-siap. Apalagi, menurut Jokowi, transisi energi tak bisa ditunda-tunda.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR

Baca: Megawati Pertanyakan Kunyit Banyak Diekspor: Kok Enak Banget, Ya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

8 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

9 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

10 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

11 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

11 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

12 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya