Grup Sinar Mas Akan Akuisisi Dampier Coal Senilai Rp 18,9 Triliun

Senin, 8 November 2021 15:43 WIB

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA). dss.faberhost.web.id

TEMPO.CO, Jakarta -Entitas Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui anak usahanya berencana melakukan akuisisi Dampier Coal dengan nilai pembayaran US$ 1,35 miliar yang terdiri dari tiga tahap, atau sekitar Rp 18,9 triliun (estimasi kurs Rp 14.000 per dolar AS).

Berdasarkan laporan fakta material perusahaan pada Senin, 8 November 2021, DSSA melalui anak usahanya, Stanmore Resources Limited, menandatangani perjanjian jual beli dengan BHP Minerals Pty Ltd (BHP) melalui kedua entitas anak usahanya, mengakuisisi seluruh saham Dampier Coal (Qld) Pty Ltd (Dampier Coal).

Adapun, rencana transaksi pembelian dilakukan saham tersebut dilakukan oleh Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) yang merupakan entitas anak Stanmore, dan BHP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC) yang memiliki hubungan rencana perolehan 80 persen kepentingan ekonomi dengan BHP.

Pembayaran atas Rencana Transaksi akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan kombinasi pendanaan internal dan eksternal. Adapun, ketentuan pembayaran pertama senilai US$1,1 miliar jatuh tempo saat penyelesaian Rencana Transaksi.

Selanjutnya US$100 juta akan jatuh tempo enam bulan setelah penyelesaian Rencana Transaksi.

Advertising
Advertising

Terakhir, pembayaran akuisisi hingga maksimum US$150 juta berdasarkan mekanisme bagi hasil atas pendapatan jika harga jual rata-rata berada di atas ambang tertentu selama periode dua tahun, dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan setelah akhir periode pengujian yang diperkirakan pada 2024.

"Harga pembelian akan tunduk pada penyesuaian lazimnya saat penyelesaian Rencana Transaksi. Lebih lanjut, penyelesaian Rencana Transaksi diperkirakan akan terlaksana pada pertengahan 2022, yang mana penyelesaiannya masih tunduk pada pemenuhan syarat-syarat pendahuluan," tulis manajemen DSSA.

Sebagai informasi, BMC memiliki tambang aset batu bara metalurgi yang terletak di Queensland, Australia, yang terdiri dari South Walker Creek dan tambang Poitrel, dengan total produksi batu bara metalurgi sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan sebanyak 171 juta ton, serta proyek batu bara Wards Well yang belum dikembangkan.

"Perseroan berharap bahwa dengan terealisasinya Rencana Transaksi ini, DSSA, melalui entitas anak, akan memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku bisnis dalam usaha batu bara metalurgi di wilayah Asia dan Oseania yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham," imbuhnya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham DSSA melambung 1.550 poin atau 3,28 persen ke Rp 33.100 pada akhir sesi I hari ini. Dalam setahun (yoy) harga saham DSSA berhasil melambung 104,32 persen. Sementara selama tahun berjalan (ytd), saham DSSA bertumbuh 106,88 persen.

Baca Juga: Sinar Mas Land Gandeng Group 42 Abu Dhabi Hadirkan Kota Pintar BSD City

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

13 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya