Pengguna Twitter Indonesia Aktif Cuit Soal Keuangan

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 4 November 2021 04:34 WIB

Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Twitter Trends mengungkap pengguna Twitter di Indonesia semakin tertarik membicarakan keuangan dan bisnis. Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia, mengungkap bahwa hal ini tercermin dari Data Internal Twitter pada kuartal I 2021, di mana 'cuitan' terkait keuangan dan bisnis meningkat hingga 133 persen dari tahun ke tahun.

"Twitter menjadi tempat mendiskusikan banyak hal, dari apa yang sedang terjadi hingga membicarakan kesukaan atau passion. Salah satunya keuangan dan bisnis, karena bisa mendapatkan referensi tentang topik-topik seputar keuangan dari para ahli serta berdiskusi dengan komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap topik ini," ungkapnya, Rabu, 3 November 2021.

Analisa Twitter Trends selama tiga tahun terakhir, yaitu Juli 2018 sampai Juni 2021 pun menunjukkan pembicaraan terkait keuangan meningkat sebesar 38 persen, utamanya menyangkut pembahasan tentang menabung, produk investasi, kripto, hingga insight tentang dompet digital.

Data Twitter juga menunjukkan netizen Twitter Indonesia lebih sadar akan masa depan dan pengelolaan keuangan mereka, karena sebanyak 50,4 persen pengguna Twitter tertarik dengan investasi dan 72,6 persen sudah memiliki tabungan atau uang tunai atau dana pensiun sebagai investasi mereka.

Selain itu, pengguna Twitter memiliki persentase lebih besar dalam menggunakan platform keuangan digital, seperti perbankan online (39 persen) dan pembayaran virtual (27 persen) selama pandemi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan Twitter.

Dwi menjelaskan bahwa audiens keuangan di Twitter memiliki minat yang beragam. Terbanyak berkaitan teknologi (82,6 persen), makanan dan minuman (80,3 persen), musik (80 persen), film (77,1 persen), gawai (75,8 persen), dan berita terkini (67,3 persen).
<!--more-->
Oleh sebab itu, brand dapat menganalisa percakapan yang ada di Twitter untuk memperoleh insight menarik tentang apa yang orang pikirkan dan apa yang mereka anggap penting.

"Ini kesempatan bagi brand, karena insight dari percakapan di Twitter dapat membantu brand menjadi lebih relevan bagi audiens mereka di Twitter. Karena 47 persen pengguna Twitter pun menemukan produk-produk baru berdasarkan percakapan yang terjadi di Twitter," katanya.

Menurut Dwi, hal ini terutama untuk brand yang menyasar segmen premium, karena netizen Twitter terbilang affluent soal keuangan dan bisnis, sehingga memanfaatkan tren relevansi dengan percakapan para pengguna Twitter bisa membuat brand meraih posisi top-of-mind.

"Oleh sebab itu, brand dapat memanfaatkan percakapan tentang keuangan dan bisnis di Twitter lewat menjadikan Twitter tempat terbaik untuk menemukan brand atau produk-produk baru melalui rekomendasi dan penilaian orang lain," ujarnya.

Terutama, dalam membuat percakapan real-time berkaitan topik keuangan di Twitter, sehingga audiens bisa mengikuti tren industri keuangan terkini. Sebagai gantinya, brand dapat memanfaatkan fenomena ini untuk memperoleh insight ketika berniat meluncurkan produk atau kampanye baru yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan audiens.

BISNIS

Baca juga: Tepis Opsi Pailitkan Garuda, BUMN Berharap Restrukturisasi Utang Kuartal II 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

4 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya