3 Cara Jenius Cegah Nasabah Jadi Korban Kejahatan Modus Social Engineering
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 29 Oktober 2021 06:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk. memperketat keamanan digital perbankan dengan menambahkan fitur agar nasabah Jenius tidak mengalami modus social engineering.
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi mengatakan, modus social engineering merupakan kasus di mana pelaku mencoba untuk memperdaya nasabah untuk memberikan data pribadinya ke pelaku.
“Pelaku bisa mengakses rekening nasabah dan bisa mengambil seluruh dana yang ada di dalam rekening dari nasabah,” kata Irwan dalam konferensi pers virtual peluncuran Jenius Aman dan Hasil Survei Mengenai Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Keamanan Data Pribadi, Kamis, 28 Oktober 2021.
Cyber Security Researcher & Consultant Teguh Aprianto mengatakan, dalam modus tersebut, pelaku melakukan pendekatan dengan korban dengan tujuan memanipulasi korban agar nantinya tanpa disadari mengikuti kemauan pelaku ataupun memberikan apa yang diminta oleh pelaku. Irwan mengatakan, beberapa nasabah termanipulasi oleh pelaku yang mengaku sebagai pihak Jenius untuk memberikan data-data pribadi.
Berkaca dari adanya modus tersebut, kata Irwan, Jenius menambahkan fitur keamanan. Pertama, Jenius membatasi one link device.
Sebelumnya, rekening Jenius bisa diakses dari banyak perangkat (multiple device). “Tapi karena kasus-kasus yang terjadi lewat social engineering ini, kita sadar bahwa security awareness di nasabah belum tinggi. Kita harus membatasi menjadi one link device only,” ujarnya.
Kedua, Jenius menutup web akses atau website. Menurut Irwan, pelaku juga mencoba untuk masuk melalui web akses Jenius setelah mereka mendapatkan data-data OTP, password, dan email dari nasabah. “Jadi demi keamanan nasabah, kita tutup web akses kita,” ucapnya.
Ketiga, menutup proses fungsi unlink device dan memindahkan proses unlink melalui layanan 1500 365 dengan membutuhkan 2 jam. “Tapi karena fungsi unlink device di sini kita rasa bisa membuat pelaku melakukan linking ke rekening, maka akhirnya kita putuskan untuk kita tutup unlink device lewat aplikasi Jenius,” ujarnya.
Irwan menekankan, Jenius sudah dilengkapi keamanan yang berlapis dengan menggunakan teknologi keamanan yang berstandar internasional. “Kita menggunakan teknologi dan enkripsi data terkini, sehingga data nasabah baik pin, password, atau data-data pribadi tidak mudah untuk bisa dilihat. Kita menggunakan metode enkripsi yang sesuai dengan standar internasional,” katanya.
Irwan menjelaskan, hal ini dilakukan karena menjadi satu ketentuan yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa keamanan dana nasabah terjaga dengan baik di bank.
“Jadi kita ingin betul-betul menjaga keamanan data nasabah pada saat nasabah melakukan transaksi di Jenius, dan yang paling penting pada saat kita luncurkan fitur-fitur dan aplikasi Jenius di 5 tahun yang lalu juga diawasi dan di-approve oleh OJK dan Bank Indonesia,” katanya.
BISNIS
Baca juga: Jenius Tutup Sejumlah Akses Usai Kasus Kehilangan Dana Nasabah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.