Pakar Siber Ungkap 3 Cara Penipu Incar Nasabah Bank

Kamis, 28 Oktober 2021 16:47 WIB

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cyber Security Researcher and Consultant, Teguh Aprianto, membeberkan tiga cara penipu memperoleh data pribadi seseorang, terutama nasabah perbankan. Saat ini, kata dia, informasi awal seseorang seperti nama, nomor handphone, email, dan tanggal lahir, bukan lagi hal yang sulit dicari di internet.

Setelah mengantongi data awal ini, penipu atau orang yang ingin mencari data pribadi orang lain bisa melakukan open source intelligence atau osint. Ini sebenarnya praktik mencari data seseorang melalui sumber terbuka seperti media sosial, yang juga sudah dilakukan wartawan investigasi maupun penegak hukum.

"Stalking (diam-diam memantau media sosial seseorang) itu juga termasuk mencari lewat osint," kata Teguh yang juga pendiri Ethical Hacker Indonesia ini dalam media gathering virtual Jenius, Kamis, 28 Oktober 2021.

Lalu saat mencari data di sumber terbuka tersebut, penipu misalnya melihat orang yang menjadi targetnya menjadi nasabah bank. Hal ini diketahui karena orang tersebut pernah bertanya secara terbuka kepada Customer Service (CS) bank di media sosial.

Berbekal informasi informasi tersebut, penipu lalu bisa menghubungi langsung nasabah yang jadi target. Penipu bisa berpura-pura menjadi CS dan menyampaikan ke nasabah sedang ada perbaikan sistem, lalu meminta data pribadi nasabah.

Advertising
Advertising

Bagi nasabah yang paham, kata Teguh, tentu akan langsung mengerti bahwa ini adalah penipuan. Sebab, bank manapun tidak akan pernah meminta data pribadi nasabah.

"Tapi bagi korban yang awam, dia akan kena," kata Teguh. Di sinilah dimulai praktik social engineering atau rekayasa sosial, di mana penipu mulai mendapatkan data-data nasabah.

Berita terkait

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

2 hari lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

7 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

9 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

9 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

10 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

10 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

18 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

19 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya