Ramai Diperbincangan, Apakah Sistem Pembayaran PayLater itu?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Oktober 2021 19:01 WIB

PayLater Traveloka, cicilan tanpa kartu kredit.

TEMPO.CO, Jakarta – Perkembangan teknologi memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perihal sistem pembayaran, perkembangan teknologi semakin mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan, salah satunya melalui PayLater atau bayar nanti. Sebagai bentuk penerapan teknologi sektor keuangan (financial technology), saat ini sebagian orang mulai beralih menggunakan fitur ini.

Karakternya yang mudah, fleksibel, dan efisien membuat fitur ini banyak dipilih sebagian orang ketika berbelanja. Mengutip laman Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, kepopuleran fitur ini semakin meningkat karena seseorang dapat membayar ‘nanti’ atas barang atau jasa yang dibelinya. Perusahaan e-commerce akan menalangi biaya belanja pengguna dan membayarkannya kepada toko atau tempat pengguna membeli barang dan jasa.

Setelah itu, pengguna harus membayar biaya tagihan kepada perusahaan e-commerce sesuai tanggal jatuh tempo. Jangka waktu pembayaran pada sistem PayLater pun bervariasi yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen. Biasanya ragam jangka waktu yang diberikan mulai dari satu bulan hingga satu tahun. Semakin singkat jangka waktu yang dipilih, maka bunga PayLater semakin kecil.

Dilansir dari repositori.usu.ac.id, sejatinya, gagasan utama fitur ini memiliki kesamaan dengan konsep sistem pembayaran kredit atau dicicil memakai kartu kredit. Namun, PayLater menerapkan konsep kartu kredit digital sehingga pengguna tidak perlu melalui beberapa tahap di bank yang memakan waktu lama. Sejumlah transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan fitur ini, mulai dari berbelanja online kebutuhan sehari-hari, membeli tiket pesawat, pesan hotel, hingga mengisi paket data internet.

Beberapa perusahaan e-commerce pun mendukung sistem pembayaran ini, seperti Tokopedia, Shopee, Akulaku, Kredivo, dan Traveloka. Mengutip laman rechtsvinding.bphn.go.id, keberadaan PayLater membawa ide agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa perlu menunggu mendapat dana cukup terlebih dahulu. Kemudahan ini pun membuat PayLater menjadi sistem pembayaran yang digemari oleh masyarakat.

Advertising
Advertising

Dikutip dari Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, bagi pengguna yang ingin mengaktifkan fitur PayLater dalam e-commerce langganannya, pangguna cukup mengisi formulir yang disediakan oleh aplikasi berbelanja dan mengunggah data-data pribadi, seperti foto diri dan kartu identitas diri, berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah diverifikasi, maka pengguna sudah dapat menggunakan layanan PayLater ini.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: PayLater Kian Digemari, OJK Berikan 5 Tips Agar Terbebas dari Jerat Utang

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

2 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

4 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

8 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

9 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

9 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

10 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

11 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

12 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

12 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya