Chatib Basri: Kalau Ada Ekonom Bisa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pasti Salah
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 18 Oktober 2021 16:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Keuangan Chatib Basri menilai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2022 masih mungkin tercapai jika mengasumsikan semua hal konstan. Namun, ia mengingatkan bahwa ada hal yang tidak bisa dipastikan oleh negara mana pun, yaitu mengenai pandemi.
"Saya selalu mengatakan, kalau ada ekonom yang bisa memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sampai dua digit di belakang koma, itu hanya menunjukkan dia memiliki rasa humor yang baik. Karena pasti salah. Karena ada satu variabel yang kita tidak tahu apakah pandemi akan berakhir atau tidak," ujar Chatib Basri dalam webinar, Senin, 18 Oktober 2021.
Pernyataan Chatib itu berkaca dari situasi yang telah terjadi di Indonesia sejak tahun lalu. Menurut dia, pada tahun lalu Indonesia sempat melakukan pengetatan dan membuka kembali ekonomi pada Juni 2020. Kala itu, aktivitas ekonomi pun naik.
Namun, ketika dihadapkan dengan libur panjang pada akhir tahun, kasus penularan Covid-19 kembali terjadi. Akibatnya, pemerintah pun kembali menarik rem yang berimbas kepada aktivitas ekonomi.
Hal itu juga kembali terjadi pada awal tahun 2021 dan pada pertengahan tahun 2021. "Pada Juli yang terjadi kita ada permasalahan dengan rumah sakit dan oksigen. Diperketat sehingga pertumbuhan ekonomi kembali melambat. Jadi selama herd immunity belum tercapai, vaksinasi belum tercapai 70-80 persen, pemulihan ekonomi akan berbentuk W," ujar Chatib.
Ia mengatakan hal tersebut adalah pembeda antara Indonesia dengan negara-negara dengan vaksinasi yang cepat. Menurut dia, negara yang berhasil melakukan vaksinasi dengan baik cenderung tumbuh lebih tinggi di 2022. Untuk itu, Indonesia pun harus mengejar vaksinasi untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi.
"Kalau kita bisa percepat vaksinasi sampai kuartal 1 2022, maka target 5,2 persen bukan sesuatu berlebihan. Tapi kalau pandemi merebak lagi, dan harus diperketat lagi kita akan berhadapan dengan situasi seperti 2021 sampai vaksin selesai," tutur Chatib.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 5,2 persen di 2022. "Pertumbuhan itu menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat yang didukung pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai hasil dari reformasi struktural," ujarnya.
Baca Juga: PLN Dongkrak Konsumsi Listrik hingga 28.093 Megawatt, Lewati Pra-Pandemi