Chatib Basri: Kalau Ada Ekonom Bisa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pasti Salah

Senin, 18 Oktober 2021 16:09 WIB

Menteri Keuangan M. Chatib Basri, resmikan penerbitan uang NKRI di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Keuangan Chatib Basri menilai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2022 masih mungkin tercapai jika mengasumsikan semua hal konstan. Namun, ia mengingatkan bahwa ada hal yang tidak bisa dipastikan oleh negara mana pun, yaitu mengenai pandemi.

"Saya selalu mengatakan, kalau ada ekonom yang bisa memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sampai dua digit di belakang koma, itu hanya menunjukkan dia memiliki rasa humor yang baik. Karena pasti salah. Karena ada satu variabel yang kita tidak tahu apakah pandemi akan berakhir atau tidak," ujar Chatib Basri dalam webinar, Senin, 18 Oktober 2021.

Pernyataan Chatib itu berkaca dari situasi yang telah terjadi di Indonesia sejak tahun lalu. Menurut dia, pada tahun lalu Indonesia sempat melakukan pengetatan dan membuka kembali ekonomi pada Juni 2020. Kala itu, aktivitas ekonomi pun naik.

Namun, ketika dihadapkan dengan libur panjang pada akhir tahun, kasus penularan Covid-19 kembali terjadi. Akibatnya, pemerintah pun kembali menarik rem yang berimbas kepada aktivitas ekonomi.

Hal itu juga kembali terjadi pada awal tahun 2021 dan pada pertengahan tahun 2021. "Pada Juli yang terjadi kita ada permasalahan dengan rumah sakit dan oksigen. Diperketat sehingga pertumbuhan ekonomi kembali melambat. Jadi selama herd immunity belum tercapai, vaksinasi belum tercapai 70-80 persen, pemulihan ekonomi akan berbentuk W," ujar Chatib.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan hal tersebut adalah pembeda antara Indonesia dengan negara-negara dengan vaksinasi yang cepat. Menurut dia, negara yang berhasil melakukan vaksinasi dengan baik cenderung tumbuh lebih tinggi di 2022. Untuk itu, Indonesia pun harus mengejar vaksinasi untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi.

"Kalau kita bisa percepat vaksinasi sampai kuartal 1 2022, maka target 5,2 persen bukan sesuatu berlebihan. Tapi kalau pandemi merebak lagi, dan harus diperketat lagi kita akan berhadapan dengan situasi seperti 2021 sampai vaksin selesai," tutur Chatib.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 5,2 persen di 2022. "Pertumbuhan itu menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat yang didukung pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai hasil dari reformasi struktural," ujarnya.

Baca Juga: PLN Dongkrak Konsumsi Listrik hingga 28.093 Megawatt, Lewati Pra-Pandemi

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

11 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya