Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin COVID-19 saat kunjungan kerja di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2021. Kunjungan tersebut dalam rangka memantau dan memastikan proses pengiriman vaksin COVID-19 ke seluruh Indonesia terpantau secara baik dan real time. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana meresmikan 5G Mining, fasilitas pertambangan hasil kerja sama Freeport Indonesia dengan Telkom Group dalam enam bulan ke depan.
"Sesuai transformasi di dunia terkait revolusi industri 4.0, kami berencana enam bulan lagi, akan meresmikan 5Gmining. Ini yang pertama di Asia Tenggara," ujar Erick dalam siaran di Youtube, Selasa, 12 Oktober 2021.
Dia mengatakan fasilitas itu salah satunya berfungsi untuk menjaga keamanan operasional. Pasalnya, tambang yang digarap Freeport masuk kategori tambang dalam, sehingga diperlukan proteksi untuk pekerja di dalamnya.
Fasilitas 5G mining juga dapat meningkatkan konektivitas integrasi dari hyperconnect network. "Rencananya di sana ada kecanggihan autonomous car, autonomous truk-truk besar yang dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Erick menegaskan bahwa kinerja, inovasi, dan transformasi di Freeport terus berlangsung setelah Indonesia menggenggam 51 persen Freeport.
Buktinya, kata dia, perusahaan tambang ini diperkirakan mengalami pertumbuhan pendapatan 100 persen ketimbang tahun lalu. "Tahun lalu Rp 50 triliun, sekarang sampai Desember rencananya Rp 105 triliun," ujar Erick.
Seiring dengan naiknya pendapatan, laba bersih perseroan juga diperkirakan melambung. Apabila tahun lalu keuntungan bersih tercatat Rp 10 triliun, maka hingga Desember 2021 laba bersih perseroan diperkirakan Rp 40 triliun.
"Ini terjadi karena ada peningkatan kapasitas produksi dan kenaikan harga tembaga. Juga dengan dilakukannya efisiensi," ujar Erick Thohir.
