RI Akan Kantongi Investasi dari Belanda untuk Pabrik Pakan Senilai Rp 725 Miliar

Selasa, 12 Oktober 2021 10:28 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan kata sambutan saat menghadiri acara silaturahim bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kadin Sulaweai Barat di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 22 Juni 2201. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/yu.

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia akan mendapatkan tambahan investasi dari perusahaan peternakan asal Belanda, De Heus, senilai US$ 50 juta atau Rp 725 miliar (asumsi kurs Rp 14.500). Rencana investasi itu merupakan perluasan dari proyek sebelumnya untuk pembangunan pakan ternak di Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur serta pembangunan rumah potong hewan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan investor tersebut untuk menggandeng pengusaha lokal saat merealisasikan investasinya. Ketentuan ini telah diatur pemerintah dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu,” ujar Bahlil dalam pertemuan langsung dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus di Amsterdam, Belanda, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Oktober 2021.

Bahlil mengatakan Indonesia menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus. Dia memastikan pemerintah siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan beleid yang berlaku.

Adapun ia menjelaskan, saat ini Indonesia sedang membangun 30 ribu hektare lahan untuk tanaman jagung di Papua guna mendukung bahan baku. Lahan itu diklaim bisa menampung kapasitas produksi hingga 900 ribu ton per tahun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

CEO De Heus Koen de Heus mengatakan perusahaannya bakal membangun pakan ternak berteknologi tinggi. Perusahaan dipastikan bakal bekerja sama dengan petani lokal.

“Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500-600 ribu ton per tahun, kami harap Pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung,” ucap Koen de Heus.

De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015. Perusahaan ini bergerak di bidang industri produk farmasi hewan, industri konsentrat makanan hewan, dan industri makanan ransum hewan.

Tambahan investasi itu digadang-gadang bakal meningkatkan penanaman modal asing (PMA) dari Belanda. Selama periode 2016 hingga triwulan II 2021, Belanda menempati posisi kelima sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar yang mencapai US$ 9.212 juta.

Baca: Wanda Hamidah Merasa Ditipu Prudential, Begini Kronologinya

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

3 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

18 jam lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Minta Peternak dan RPH Segera Penuhi Sertifikasi Halal

2 hari lalu

Zulhas Minta Peternak dan RPH Segera Penuhi Sertifikasi Halal

Zulhas menegaskan seluruh pengusaha harus siap atas target sertifikasi halal di Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

3 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya