MNC Vision Networks Jelaskan Alasan Rencana IPO Anak Usaha di Nasdaq Batal

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 10 Oktober 2021 10:02 WIB

Komisaris Utama MNC Vision Networks Syafril Nasution saat memberikan sambutan dalam gelaran penawaran perdana saham IPTV di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 8 Juli 2019. Anak usaha MNC Grup ini menjadi emiten ke-22 yang melantai di bursa tahun ini. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT MNC Vision Networks Tbk. menegaskan rencana merger antara PT Asia Vision Network dan Malaca Straits Acquisition Company batal. Dalam keterangan manajemen di laman Bursa Efek Indonesia, anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN), mengurungkan rencana mergernya dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).

"Keputusan pembatalan merger antara AVN dan MLAC sudah bersifat final," jelas Corporate Secretary MNC Vision Network Muharzi Hasril dalam keterangan tertulis seperti dikutip Bisnis, Ahad, 10 Oktober 2021.

MLAC adalah spesial-purpose acquisition company (SPAC) atau perusahaan cangkang yang telah terdaftar di Nasdaq. Batalnya merger ini membuat rencana AVN IPO atau masuk ke Bursa AS menjadi pupus.

Perseroan belum mempertimbangkan adanya kemungkinan lanjutan rencana merger. Pembatalan tidak berdampak terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan IPTV.

Sebelumnya, dilansir dari US Securities and Exchange Commision, Direktur Utama IPTV Ade Tjendra mengatakan, pihaknya kecewa tidak bisa menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan.

"Kami telah bekerja sama selama beberapa bulan terakhir dengan MLAC, dan meskipun kami kecewa karena tidak menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan, kami percaya ini adalah keputusan yang benar, yang dicapai secara damai oleh kedua belah pihak," kata Ade, dikutip 19 September 2021.
<!--more-->
Sementara itu, Chief Executive Officer MLAC Kenneth Ng menuturkan, berbagai keadaan tak terduga di luar kendali salah satu pihak menghalangi rencana ini. "Oleh karena itu, kami menyimpulkan bersama dengan AVN, kepentingan terbaik kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian kombinasi bisnis kami," ujar dia.

Muharzi Hasril menjelaskan, transaksi merger AVN dan MLAC telah dilakukan sejak semester II 2020. Ketika itu, transaksi SPAC sangat diminati investor di Nasdaq.

"Namun, memasuki 2021 banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq yang berpengaruh terhadap valuasi. Transaksi SPAC dianggap overcrowded," ujar dia dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia.

Hal tersebut membuat harga saham MLAC berada di bawah nilai nominal US$ 10 per saham. Kemudian, setelah melalui berbagai roadshow, MLAC dan AVN sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi.

"Hal lain yang melatarbelakangi keputusan di atas adalah makin bergairahnya investor di BEI, terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN," ucap dia.

Baca juga: Anak Usaha MNC Vision Network Akuisisi Migo, Hary Tanoe Tak Sebut Nilai karena..

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

MNC Bolehkan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia VS Uzbekistan Asal Tak Komersil, Apa itu Hak Siar?

8 hari lalu

MNC Bolehkan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia VS Uzbekistan Asal Tak Komersil, Apa itu Hak Siar?

Pemegang hak siar, MNC bolehkan nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 dengan catatan. Pahami soal hak siar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

13 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

13 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

18 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya