Startup Aplikasi Transfer Beda Bank tanpa Biaya Ini Klaim Punya 6 Juta Pengguna

Reporter

Antara

Selasa, 28 September 2021 16:26 WIB

Ilustrasi Aplikasi transfer beda bank tanpa biaya, Flip. ANTARA/HO-Flip

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan (startup) teknologi keuangan (fintech) Flip, salah satu pelopor aplikasi transfer beda bank tanpa biaya, mengklaim saat ini telah memiliki 6 juta pengguna dan masuk dalam LinkedIn Top Startup.

"Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari daftar LinkedIn Top Startup pertama di Indonesia atau masuk dalam 15 besar startup Indonesia yang berkembang pesat. Ini berkat semua anggota tim Flip dan juga kepercayaan pengguna kami," kata CEO dan Co-Founder Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 28 September 2021.

Empat aspek start-up yang masuk dalam LinkedIn Top Startup yaitu pertumbuhan jumlah anggota tim, interaksi pengguna LinkedIn dengan perusahaan dan anggota timnya, ketertarikan para pencari kerja dengan perusahaan dan bagaimana startup tersebut berhasil menarik calon anggota tim dari perusahaan-perusahaan besar dan ternama.

Flip yang berdiri 2015 ini juga memiliki fitur remitansi. Fitur ini dapat membantu melakukan transfer uang ke 12 negara di dunia.

Sebelum mendapatkan penghargaan ini, ternyata Flip telah melalui melalui banyak rintangan. Salah satunya, sempat ditutup oleh Bank Indonesia karena layanan yang diberikan Flip ini semakin besar, namun belum mendapatkan izin resmi untuk beroperasi.

Sejak saat itu, Flip akhirnya mendapatkan lisensi langsung dari Bank Indonesia dan dapat beroperasi kembali hingga hari ini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

2 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya