Terpopuler Bisnis: Deposito Nasabah BRI Rp 1,3 M Hilang, 7 BUMN Akan Dibubarkan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 06:01 WIB

BRI Kembali Jadi Merek Bank Paling Bernilai di Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 23 September 2021 dimulai dengan kisah nasabah BRI cabang Ahmad Yani Makassar yang kehilangan dana deposito sebesar Rp 1,3 miliar.

Kemudian informasi tentang Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pendapatnya tentang teknologi yang digunakan untuk proyek Australia-Asia Powerlink. Proyek itu mentransmisikan energi baru terbarukan berkapasitas 10 gigawatt dari Australia ke Singapura.

Selain itu berita mengenai pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa akan membubarkan tujuh perusahaan pelat merah yang sudah lama tidak beroperasi. Penutupan BUMN itu salah satunya mempertimbangkan nasib para pegawai perusahaan tersebut selama ini.

Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. Deposito Nasabah Rp 1,3 Miliar di BRI Makassar Raib

Advertising
Advertising

Jhon Rambulangi, nasabah PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI Cabang Ahmad Yani Makassar, kehilangan dana yang didepositokan sebesar Rp 1,3 miliar. Uang tersebut didepositokan periode 2013-2019. Akan tetapi, saat Jhon ingin menarik uangnya pada 19 Oktober 2020, BRI menyatakan dana tersebut tak terdaftar.

“Klien kami kaget loh, dapat informasi dari BRI. Padahal penyetoran dilakukan di depan teller dan lingkup kantor BRI,” kata kuasa hukum Jhon, Yunius Jhody Pama’tan kepada Tempo, Kamis 23 September 2021.

Ia menjelaskan deposito Rp 1,3 miliar disetor dalam bentuk tunai Rp 600 juta dan debet Rp 700 juta. Semua penyetoran itu dilakukan di depan teller dan nasabah memegang delapan lembar bilyet.

Namun, lanjut Yunius, saat kliennya ingin mencairkan dananya untuk keperluan keluarga, pihak internal BRI mengaku daftar buku bilyet atas nama Jhon Rambulangi hilang. Bahkan enam kali kliennya bertemu dengan pihak BRI, tetapi tak menemukan titik terang.

“Bilyet dan nomor seri yang dipegang klien kami itu asli,” tutur dia. “Kalaupun hilang di internal BRI harusnya ada berita acara kehilangan atau laporan polisi."

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

2. Luhut Terkejut dengan Teknologi Canggih Australia untuk Proyek Transmisi Energi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pendapatnya tentang teknologi yang digunakan untuk proyek Australia-Asia Powerlink. Proyek itu mentransmisikan energi baru terbarukan berkapasitas 10 gigawatt dari Australia ke Singapura.

Proyek yang dikembangkan perusahaan Sun Cable tersebut akan membangun pembangkit listrik tenaga surya yang diklaim terbesar di dunia dengan kabel listrik bawah laut terpanjang. Kabel ini rencananya melewati wilayah teritorial Indonesia.

“Saya ingat pertama kali kami membahas proyek ini dengan Andrew Forrest beberapa waktu lalu. Saya terkejut dengan teknologi ini. Kami tidak dapat membayangkan bahwa seratus ribu megawatt Anda dapat mentransfer dari Sun Cable (Australia) ke Singapura,” ujar Luhut dalam konferensi pers, Kamis, 23 September 2021.

Andrew Forrest yang dimaksud Luhut adalah taipan asal Australia. Dia merupakan Chairman Fortescue Future Industries dan investor Sun Cable. Luhut mengatakan sempat berbincang dengan Andrew untuk mengembangkan proyek energi baru terbarukan di Kalimantan Utara.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas buang hingga 45 persen pada 2023 dan mencapai nol emisi karbon pada 2055. Saat ini, kebijakan-kebijakan pemerintah pun diklaim telah diarahkan untuk pengembangan ekonomi hijau.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

3. Erick Thohir Akan Bubarkan 7 BUMN, Salah Satunya karena Lama Tak Beroperasi

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bakal membubarkan tujuh perusahaan pelat merah yang sudah lama tidak beroperasi. Penutupan BUMN itu salah satunya mempertimbangkan nasib para pegawai perusahaan tersebut selama ini.

"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi. Ini kan kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," kata Erick dalam keterangan resmi, Kamis, 23 September 2021.

Ia lalu menyebutkan beberapa nama perusahaan yang masuk dalam daftar tujuh BUMN yang akan ditutup seperti PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero). "Ini hal-hal yang saya rasa kita harus pastikan keputusan ini ada," tutur Erick.

Penutupan sejumlah BUMN itu, menurut dia, tak lepas dari pertimbangan bahwa keputusan pemerintah harus diambil semakin cepat, terutama di era pasar bebas seperti saat ini. Erick kemudian menyebutkan restrukturisasi beberapa BUMN sebelumnya membutuhkan waktu yang sangat lama yakni 9-12 bulan.

Waktu yang lama itu karena ada kepentingan lintas Kementerian. Meski begitu, kata Erick, percepatan pengambilan keputusan itu sangat penting.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca Juga: Penjelasan Resmi BRI Makassar Soal Deposito Nasabah Rp 1,3 Miliar Raib

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

20 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

21 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

23 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

23 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya