Luhut Terkejut dengan Teknologi Canggih Australia untuk Proyek Transmisi Energi

Kamis, 23 September 2021 15:14 WIB

Pada awal September, Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) Penunjukan itu tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2021. (ANTARA/Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pendapatnya tentang teknologi yang digunakan untuk proyek Australia-Asia Powerlink. Proyek itu mentransmisikan energi baru terbarukan berkapasitas 10 gigawatt dari Australia ke Singapura.

Proyek yang dikembangkan perusahaan Sun Cable tersebut akan membangun pembangkit listrik tenaga surya yang diklaim terbesar di dunia dengan kabel listrik bawah laut terpanjang. Kabel ini rencananya melewati wilayah teritorial Indonesia.

“Saya ingat pertama kali kami membahas proyek ini dengan Andrew Forrest beberapa waktu lalu. Saya terkejut dengan teknologi ini. Kami tidak dapat membayangkan bahwa seratus ribu megawatt Anda dapat mentransfer dari Sun Cable (Australia) ke Singapura,” ujar Luhut dalam konferensi pers, Kamis, 23 September 2021.

Andrew Forrest yang dimaksud Luhut adalah taipan asal Australia. Dia merupakan Chairman Fortescue Future Industries dan investor Sun Cable. Luhut mengatakan sempat berbincang dengan Andrew untuk mengembangkan proyek energi baru terbarukan di Kalimantan Utara.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas buang hingga 45 persen pada 2023 dan mencapai nol emisi karbon pada 2055. Saat ini, kebijakan-kebijakan pemerintah pun diklaim telah diarahkan untuk pengembangan ekonomi hijau.

Advertising
Advertising

“Indonesia berpikir untuk selalu mengatur segala kebijakan yang dasarnya untuk kepentingan alam, energi terbarukan. Ini untuk melindungi generasi sekarang dan generasi berikutnya. Kami ingin menjadi bagian dari program energi terbarukan,” ujarnya.

Adapun dalam proyek Sub Cuble, kata Luhut, Indonesia akan mendapatkan investasi sebesar US$ 2,58 miliar. Nilai itu termasuk investasi langsung senilai US$ 530 juta hingga US$ 1 miliar. Ada juga peluang pengadaan baterai listrik bagi perusahaan manufaktur di Indonesia sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun.

Baca: Deposito Nasabah Rp 1,3 Miliar di BRI Makassar Raib

Berita terkait

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

18 menit lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

3 jam lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

13 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

1 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

1 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

2 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

2 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya