Dolar AS Menguat tapi Yuan Cina Melemah Diguncang Sentimen Evergrande

Reporter

Antara

Selasa, 21 September 2021 08:43 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS dan yuan Cina. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS terus menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), saat yuan Cina di pasar luar negeri melemah terhadap greenback ke level terendah dalam hampir sebulan.

Hal ini karena kekhawatiran tentang dampak dari masalah solvabilitas pengembang properti Evergrande menakuti pasar keuangan dan mengangkat mata uang safe-haven.

Sentimen pasar telah diguncang oleh potensi penularan dari Evergrande, yang mencoba mengumpulkan dana untuk membayar sejumlah pemberi pinjaman, pemasok, dan investor. Batas waktu pembayaran bunga 83,5 juta dolar AS pada salah satu obligasinya jatuh tempo pada Kamis, 23 September 2021, dan perusahaan memiliki kewajiban 305 miliar dolar AS.

Pada Kamis, 16 September 2021, yuan menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan di 6,4226 per dolar sebelum mulai berbalik karena kesengsaraan Evergrande kian memburuk.

Langkah itu dipertajam pada Senin, 20 September 2021 setelah peringatan dari regulator Cina bahwa kebangkrutan perusahaan dapat memicu risiko yang lebih luas dalam sistem keuangan negara jika tidak stabil.

Analis di Wells Fargo mengatakan pada Senin, 20 September 2021, mereka memperkirakan dolar akan mencapai 6,60 per yuan dalam bulan depan. Yuan Cina di perdagangan luar negeri terakhir melemah terhadap greenback di 6,4839 per dolar.

“Kami melihat pelarian klasik menuju keamanan dalam dolar sampai kami mendapatkan kejelasan tentang apakah itu akan menjadi resolusi yang teratur atau kacau untuk Evergrande,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington DC.

"Kami kemungkinan akan melihat kelanjutan dari penurunan yang kami perkirakan pada aset-aset berisiko masuk ke minggu ini dan Anda memasukkan Evergrande dan itu benar-benar meresahkan pasar."<!--more-->

Dolar dan mata uang safe-haven lainnya seperti yen Jepang dan franc Swiss menguat karena sentimen penghindaran risiko (risk-off), yang membuat indeks S&P 500 Wall Street melaju untuk persentase penurunan satu hari terbesar dalam 11 bulan.

Indeks dolar naik 0,025 persen, dengan euro tidak berubah pada 1,1725 dolar.

Dolar juga telah menguat di tengah ekspektasi Federal Reserve akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan tahun ini, dengan pengumuman kebijakan bank sentral akan dirilis pada Rabu, 22 September 2021.

Selain The Fed, beberapa bank sentral di seluruh dunia akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu ini, termasuk dari Swedia, Inggris, dan Norwegia.

Yen Jepang menguat 0,58 persen versus greenback di 109,32 per dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan di 1,3656 dolar, turun 0,63 persen.

Dolar Kanada, juga mata uang komoditas yang berkorelasi dengan sentimen risiko, melemah ke level 1,2895 per dolar, level terendah dalam empat minggu. Terakhir turun 0,42 persen versus greenback di 1,28 dolar Kanada per dolar AS.

Jajak pendapat untuk pemilihan nasional Senin, 20 September 2021, di Kanada menunjukkan keuntungan bagi Perdana Menteri petahana Justin Trudeau, tetapi dia tidak mungkin mendapatkan mayoritas parlemen. Di mata uang kripto, Bitcoin terakhir jatuh 7,76 persen menjadi 43.577,67 dolar AS.

Baca Juga: Bursa AS Ditutup Anjlok Akibat Krisis Evergrande dan Tapering the Fed

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

8 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

14 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

15 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya