Samuel Sekuritas: IHSG Positif di Sesi I, Investor Asing Minat ke Saham Tambang
Reporter
Martha Warta Silaban
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 10 September 2021 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -IHSG kembali melanjutkan pergerakan positifnya di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 6.098 atau +0,49 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin (6.068).
"Di bursa Indonesia, sebanyak 271 saham menguat, 226 melemah, dan 167 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,3 triliun," kata tim analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangannya kepada Tempo, 10 September 2021.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka beli bersih investor asing sebesar Rp 157,4 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 21,8 miliar.
Minat investor asing tampaknya tertuju kepada saham-saham pertambangan di sesi pertama hari ini. Tiga dari lima teratas saham dengan net buy asing tertinggi hari ini diisi oleh saham-saham pertambangan (ANTM, Rp162,5 miliar ; INCO, Rp35,4 miliar, MDKA, Rp 23,7 miliar)
Sementara itu, saham Bank Mandiri (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 33,1 miliar, diikuti BBKP (Rp 16,6 miliar) dan ASII (Rp 13,5 miliar).<!--more-->
Saham sejumlah emiten pertambangan nikel terpantau menguat seiring dengan naiknya harga nikel di pasar global hingga menembus level tertingginya pada 2014 lalu. Beberapa diantaranya yaitu ANTM (+6,1 persen), INCO (+2,4 persen), dan HRUM (+6,93 persen).
Saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain: ASMI (+23,7 persen ke Rp 250 per saham); WOWS (+22 persen ke Rp 61 per saham); BBHI (+20,2 persen ke Rp 2.730 per saham); RELI (+19,8 persen ke Rp 665 per saham); SBMA (+17,2 persen ke Rp 354 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain: LABA (-6,9 persen ke Rp 374 per saham); GPSO (-6,9 persen ke Rp 188 per saham); GTSI (-6,9 persen ke Rp 81 per saham); OILS (-6,8 persen ke Rp 610 per saham) dan TRUE (-6,8 persen ke Rp 244 per saham).
Sementara itu, bursa AS kembali ditutup melemah; Dow turun -0,41 persen, diikuti S&P 500 (-0,43 persen), dan Nasdaq (-0,34 persen), seiring dengan masih besarnya kekhawatiran investor terkait dampak penyebaran varian Delta COVID-19 terhadap ekonomi, serta kapan the Fed akan mulai mengurangi program pembelian surat utangnya, yang nilainya saat ini mencapai US$ 120 juta per bulan. The Fed sendiri akan menggelar pertemuan pada 21-22 September 2021.
Kebalikan dengan pasar AS, bursa Asia justru menguat; di akhir sesi pertama perdagangan bursa RI hari ini, Nikkei terpantau menguat +0,96 persen, begitu juga Hang Seng (+1,65 persen), Kospi (+0,36 persen) dan Shanghai (+0,43 persen).
Baca Juga: Samuel Sekuritas: IHSG Akan Menguat di Rentang 6.040-6.100