Biaya Kereta Cepat Melonjak jadi Rp 113,9 Triliun, Faisal Basri: Proyek Mubazir

Sabtu, 4 September 2021 10:37 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta Bandung di kawasan Caman, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Seluruh konstruksi beton proyek tersebut ditargetkan sudah tersambung sepenuhnya pada Januari 2022. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyoroti membengkaknya biaya proyek atau cost overrun yang terjadi pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Faisal pun mengangkat kembali tulisannya enam tahun lalu mengenai proyek sepur kilat tersebut. "Proyek mubazir ini sudah ditengarai bermasalah sejak awal. Berikut tulisan saya persis 6 tahun lalu," ujar Faisal, Jumat, 4 September 2021.

Proyek kereta cepat belakangan menjadi sorotan lantaran biayanya membengkak sekitar US$ 1,9 miliar atau Rp 27,17 triliun dari proyeksi awal US$ 6,07 miliar menjadi Rp 113,9 triliun. Akibat melarnya biaya proyek ini, konsorsium Indonesia pun diprediksi harus menanggung beban tambahan sebesar Rp 4,1 miliar, yang diusulkan dibiayai oleh suntikan Penyertaan Modal Negara 2022.

Enam tahun lalu, pada 2015, Faisal Basri telah mengkritisi rencana pembangunan kereta kencang Jakarta-Bandung. Menurut dia, penyediaan kereta berkecepatan 350 kilometer per jam dari Ibu Kota ke Bandung itu tidak sangat tidak mendesak.

Musababnya, ia mengatakan pilihan moda transportasi untuk menuju Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Jakarta sudah banyak. Misalnya saja dengan kendaraan pribadi, travel, bus, kereta, hingga pesawat. Waktu tempuhnya pun bervariasi, paling cepat 20-25 menit menggunakan pesawat, hingga sekitar tiga jam menggunakan kereta.

Advertising
Advertising

Kereta cepat ditargetkan sekitar 45 menit. Sehingga, menurut perkirakaan dia kehadiran kereta kilat ini hanya mengirit waktu 2 jam 15 menit dibandingkan dengan kereta api Parahyangan atau 1-1,5 jam lebih cepat dibandingkan dengan kendaraan pribadi atau travel tanpa macet.

<!--more-->

"Rasanya kehadiran kereta cepat sangat tidak mendesak. Apalagi mengingat kereta cepat sejenis Shinkansen pada galibnya hadir untuk jarak jauh seperti Tokyo-Osaka yang jaraknya hampir sama dengan Jakarta-Surabaya," ujar Faisal.

Sejatinya, kata Faisal, kereta cepat dengan beberapa kelebihannya adalah substitusi atau pesaing dekat pesawat terbang. Jika dengan kereta cepat, ia memperkirakan Jakarta-Surabaya bisa ditempuh sekitar 2,5 jam. Tiba di stasiun lima menit sebelum berangkat masih memungkinkan, berbeda dengan pesawat yang perlu waktu sebelum keberangkatan. Jadi, jauh lebih cepat dibandingkan dengan pesawat terbang.

Kalau kereta cepat dibangun untuk rute Jakarta-Surabaya, maka setidaknya bisa singgah di Cirebon dan Semarang. Dengan demikian, load factor bisa dioptimalkan. Kedua kota itu sudah memiliki daya beli yang memadai untuk memanfaatkan jasa kereta cepat yang lumayan mewah.

Jadi, dari segi permintaan tampaknya kereta cepat Jakarta-Surabaya jauh lebih menjanjikan dan kompetitor dekatnya hanya pesawat terbang. Situasi ini berbeda dengan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, ia pun sempat menyoroti keikutsertaan PTPN VIII dalam konsorsium proyek kereta cepat. "Apakah pantas perusahaan perkebunan dipaksa berinvestasi di sektor perkeretaapian? Mengapa PTPN VIII tidak didorong untuk mengembangkan industri pengolahan produk-produk perkebunan saja?"

Kalau ngotot terus dijalankan, kala itu Faisal meminta pemerintah menghitung juga besarnya pinjaman dalam valuta asing serta beban pembayaran bunga dan cicilan dalam valuta asing, sedangkan penerimaan seluruhnya dalam rupiah.

"Analisis maslahat-ongkos (cost-benefit analysis) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rasanya kurang meyakinkan. Kesannya terlalu dipaksakan," ujar Faisal enam tahun lalu.

Baca: Beli Tiket Damri Pakai ShopeePay Cashback 30 Persen sampai 30 September

Berita terkait

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

12 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Penjualan Tiket Whoosh per 9 Mei 2024 Sudah Lampaui 75 Persen

14 jam lalu

Libur Panjang, Penjualan Tiket Whoosh per 9 Mei 2024 Sudah Lampaui 75 Persen

KCIC bakal mengoperasikan total 48 perjalanan kereta cepat Whoosh selama libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

15 jam lalu

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

KCIC bakal mengoperasikan total 48 perjalanan kereta cepat Whoosh selama libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

15 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

15 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

16 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

17 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya