Tembus Rekor, Jumlah Investor Saham Baru Bertambah 1 Juta Hanya dalam 8 Bulan
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 2 September 2021 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal tahun hingga 31 Agustus 2021 tercatat jumlah investor saham baru bertambah sebanyak 1 juta single investor identification (SID). Bursa Efek Indonesia mencatat per akhir bulan lalu total sudah terdapat sekitar 2,7 juta SID saham.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyatakan, pencapaian tersebut adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini juga merupakan hasil sinergi serta kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia.
Adapun jumlah pertumbuhan investor saham baru itu melonjak hanya dalam delapan bulan saja pada tahun ini. Bila dibandingkan dengan tahun 2020 lalu dengan 590.658 SID, maka jumlah investor saham baru hingga akhir Agustus lalu itu meningkat hampir dua kali lipat.
Inarno menyebutkan lonjakan jumlah investor baru itu karena optimalisasi digital yang dimulai sejak tahun 2019 dan dilanjutkan dengan sinergi serta kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan pasar modal.
Jumlah investor baru pasar modal sampai dengan 31 Agustus 2021 mencapai 2,22 juta investor. Artinya, angka itu naik hampir dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu, sehingga total investor pasar modal saat ini adalah 6,1 juta investor.
Inarno menuturkan, fokus Self Regulatory Organization (SRO), yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakselerasi transformasi digital pada 2019 dan 2020, telah berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian pasar modal Indonesia tersebut.
<!--more-->
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen sebelumnya mengatakan bahwa BEI, bersama seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia, perlu untuk melanjutkan pengembangan pasar modal yang berkelanjutan. Caranya dengan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seiring dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pengembangan tersebut antara lain dapat diimplementasikan pada berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI media interface investor yaitu aplikasi online trading milik Anggota Bursa (AB), dan edukasi secara masif melalui media sosial. Selain itu optimalisasi social media influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara daring.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menambahkan, berkat kegiatan edukasi masif yang dilakukan oleh BEI bersama seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia, berbagai pencapaian signifikan telah diperoleh.
Sepanjang tahun lalu selain rekor peningkatan jumlah SID saham maupun SID pasar modal, ada peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi dan peningkatan aktivitas investor domestik ritel dari sisi frekuensi dan nilai transaksi. Selain itu, kepemilikan saham tahun ini semakin didominasi oleh investor domestik.
Peningkatan jumlah investor baru juga diikuti dengan meningkatnya aktivitas investor. Seluruh indikator per Agustus 2021 menunjukkan bahwa aktivitas investor meningkat, di antaranya adalah rata-rata investor aktif per hari mencatatkan peningkatan dua kali lipat menjadi 198.858 dari 94.704 SID, dan rata-rata investor aktif per bulan turut meningkat 2,2 kali lipat menjadi menjadi 641.442 dari 293,886 SID.
Distribusi investor juga menjadi semakin merata dan berangsur tidak terpusat lagi di Pulau Jawa. Data Juli 2021 menandakan konsentrasi investor di Pulau Jawa berkurang menjadi 69 persen dari tiga tahun sebelumnya atau pada 2018 yaitu 74 persen. Komposisi investor juga semakin bergerak ke usia muda, karena sekitar 80 persen investor di pasar modal merupakan milenial dan gen Z.
ANTARA
Baca: Kisah Lo Kheng Hong Emoh Cut Loss Saham BUMI saat Jeblok: Ada Mukjizat