Semester I 2021, Bukalapak Masih Bukukan Rugi Bersih Rp 763 Miliar
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 1 September 2021 12:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk alias BUKA masih membukukan rugi bersih pada semester I 2021. Pada paruh pertama tahun ini, rugi bersih dari emiten e-commerce ini tercatat sebesar Rp 763 miliar.
Angka ini turun 25,7 persen apabila dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 1,03 triliun. Sebelumnya, dinukil dari prospektus, Bukalapak tercatat masih membukukan rugi tahun berjalan Rp 323,805 miliar pada triwulan I 2021.
"Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen menjadi Rp 776 miliar pada Semester I 2021 dari Rp 1.03 triliun pada Semester I 2020," dinukil dari keterangan resmi perseroan, Rabu, 1 September 2021.
Bukalapak juga terus menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA-nya. Kerugian EBITDA pada kuartal II 2021 sebesar Rp 407 miliar, menurut perseroan, mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31 persen dibandingkan pada kuartal II 2021. Sementara itu, kerugian EBITDA pada semester I 2021 membaik sebesar 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV pun membaik dari 3,1 persen pada kuartal II 2021 menjadi 1,4 persen pada kuartal II 2021. Sementara itu, rasio kerugian EBITDA pada 1H21 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2 persen dibandingkan dengan 2,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi penerimaan, pendapatan Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh sebesar 37 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar. Serta, pendapatan semester I 2021 tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 292 persen menjadi Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada 1H21 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350 persen menjadi Rp 290 miliar.
"Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12 persen pada kuartal II 2020 menjadi 33 persen pada kuartal II 2021," tulis perseroan.
Di samping itu, biaya operasional pada kuartal II 2021 turun sebesar 9 persen YoY, sementara biaya operasional pada semester I 2021 turun 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio biaya operasional emiten terhadap TPV berkurang dari 4,8 persen pada kuartal II 2020 menjadi 2,8 persen pada kuartal II 2021. Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I 2021 terhadap TPV tercatat 2,7 persen, turun dibanding 4,4 persen pada periode yang sama tahun lalu.
BACA: Samuel Sekuritas: Mayoritas Saham Big Cap Melemah, BUKA Jeblok Paling Dalam
CAESAR AKBAR