Erick Thohir Cerita Awalnya Kikuk Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Selasa, 31 Agustus 2021 21:33 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir menyambangi kediaman Yenny Wahid, putri Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kabupaten Sleman Yogyakarta Selasa, 31 Agustus 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan awal mula penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang diinisiasi Kementerian BUMN dengan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak tahun 2020 lalu. Namun ia menyebutkan pemerintah sebetulnya masih kikuk dan belum terbiasa dengan pelacakan dengan model terdigitalisasi seperti itu.

Sedangkan saat ini situasinya telah berubah drastis. “Awal diluncurkan aplikasi PeduliLindungi itu bukan hanya masyarakat yang bingung, kami di pemerintah pun juga belum terbiasa. Tapi, alhamdulillah, setelah satu setengah tahun aplikasi ini menjawab kebutuhan kita memasuki fase pasca pandemi,” kata Erick.

Hal itu disampaikan Erick ketika menyambangi kediaman Yenny Wahid, putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kabupaten Sleman Yogyakarta Selasa 31 Agustus 2021.

Lebih jauh Erick menuturkan aplikasi itu pun setelah mendapat dukungan penuh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kini menjadi andalan melacak keberadaan masyarakat yang belum dan sudah divaksin Covid-19. Sehingga bisa meminalisir penularan lebih luas.

“Aplikasi ini fungsi utamanya hanya untuk menjaga karena era pasca Covid-19 atau endemi nanti akan berbeda dengan kondisi pandemi sekarang. Digitalisasi menjadi kunci kita bisa hidup secara endemik,” ujar Erick.

Advertising
Advertising

Ia menuturkan digitalisasi menjadi kunci ketika Indonesia nanti mulai memasuki masa endemi Covid-19. Sebab, kata Erick, saat nanti wabah Covid-19 ini sudah mulai konstan sebarannya atau menjadi endemi pelacakan kasusnya harus lebih cepat. Salah satunya melalui akses digital yang kini digencarkan pemerintah melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Jadi pelacakan melalui akses digital saat endemi itu musti cepat. Misalnya berapa yang masuk dalam ruangan ini, siapa saja dan bagaimana kondisinya, yang berdekatan dengan kita langsung bisa diketahui dan bisa isolasi kalau positif,” kata Erick.

Erick Thohir menilai untuk menerapkan satu proses digitalisasi pada saat situasi darurat seperti pandemi memang tak mudah. Butuh pembiasaan yang cukup lama sehingga banyak pihak menyadari kini eranya digitalisasi untuk menangani berbagai kebutuhan, termasuk urusan kesehatan.

Baca: RI Disebut Sulit Kembali jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas, Kenapa?

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

19 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

4 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

4 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya