BI Perkirakan Dampak Tapering The Fed Tidak Sebesar Taper Tantrum

Kamis, 19 Agustus 2021 19:56 WIB

Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan telah melakukan strategi untuk mengantisipasi tapering The Fed sejak Februari 2021. Dia memperkirakan dampak tapering The Fed ke Indonesia tidak akan sebesar saat taper tantrum di 2013.

"Tapering The Fed ini dampaknya ke pasar global dan emerging market, ke Indonesia insya Allah tidak akan sebesar taper tantrum pada 2013," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Kamis, 19 Agustus 2021.

Hal itu karena pertama, dia melihat komunikasi The Fed pada pasar sangat jelas mulai dari kerangka kerja, perkiraan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran, hingga rencana tapering sering disampaikan.

Dengan demikian pasar semakin memahami pola kerja The Fed. Salah satu yang membuat taper tantrum pada 2013 terjadi adalah ketidakjelasan momen kenaikan suku bunga, di mana hal itu membuat yield US Treasury tiba-tiba meningkat tajam, karena laris diburu investor.

Faktor kedua, kata dia, BI juga memiliki kerangka kebijakan yang dikelola dengan baik untuk mengantisipasi momen tapering dan sudah dilakukan. Ketiga, cadangan devisa Indonesia relatif tinggi sekitar US$ 137,4 miliar atau lebih cukup untuk melakukan stabilisasi.

Advertising
Advertising

Dia menuturkan yang harus diwaspadai dari tapering The Fed adalah kenaikan suku bunga, baik pasar maupun surat berharga Amerika, US Treasury. Pada Februari 2021, yield US Treasury naik karena ekspansi fiskal pemerintah Amerika yang lebih besar jadi sekitar 1,8 hingga 1,9 persen.

Hal itu, kata Perry, pada akhirnya berdampak pada minat investor global dalam pengelolaan portofolionya di negara maju dan berkembang. Perry mengatakan dampak tapering AS dikelola Indonesia dengan mengatur perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri, terutama yield Surat Berharga Negara atau SBN.

Baca Juga: Tanggapi Rencana Tapering Off oleh The Fed, BI Siapkan Langkah Antisipasi

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

12 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya